BKSDA Selamatkan Orang Utan Masuk Kampung, Ada Luka Bacok di Kepala

Bangun Santoso Suara.Com
Senin, 01 Februari 2021 | 06:26 WIB
BKSDA Selamatkan Orang Utan Masuk Kampung, Ada Luka Bacok di Kepala
Dokter sedang menangani luka di kepala orangutan yang diduga bekas sabetan senjata tajam. Penyelamatan orang utan tersebut dilakukan di Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Minggu (31/1/2021). ANTARA/HO-BKSDA Pos Sampit
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, menyelamatkan seekor orang utan yang terluka cukup parah di kepala di persawahan Desa Lampuyang Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.

"Lukanya termasuk parah. Tadi dijahit sebanyak sembilan jahitan. Diduga kuat luka bekas senjata tajam," kata Komandan Jaga BKSDA Kalimantan Tengah Pos Sampit, Muriansyah di Sampit, Senin (1/2/2021).

Penyelamatan ini berawal informasi masyarakat pada 22 Januari lalu bahwa ada seekor orangutan terlihat di sebuah lokasi di Desa Lampuyang. Saat itu tim turun ke lokasi namun tidak menemukan satwa langka tersebut.

Pada Sabtu (30/1) sekitar pukul 19.00 WIB, tim BKSDA menerima informasi disertai video seekor orangutan muncul di persawahan Sungai Bujur Malang Sembilan, Desa Lampuyang. Dalam video tersebut terlihat seekor orangutan dewasa yang kondisinya memprihatinkan karena menderita luka di kepala bagian kiri.

Baca Juga: Polisi Tangkap Penjual Satwa Dilindungi di Bekasi, Orang Utan Dapat dari FB

Informasi itu langsung ditindaklanjuti dengan turun ke lapangan. Tim berhasil menemukan keberadaan orang utan tersebut dan langsung berkoordinasi dengan BKSDA Seksi Wilayah II Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat.

Operasi penyelamatan dilakukan oleh tim BKSDA Kalimantan Tengah bersama Orangutan Foundation Internasional (OFI) terhadap orang utan yang diketahui berada di Sungai Bujur Malang Sembilang, Desa Lempuyang pada Minggu sekitar pukul 16.00 WIB.

Operasi penyelamatan berjalan lancar karena lokasinya di persawahan sehingga orang utan mudah terlihat. Meski begitu, operasi tersebut baru selesai sekitar pukul 18.00 WIB karena tim langsung melakukan tindakan terhadap luka di kepala orangutan tersebut dengan menjahitnya.

Hasil identifikasi, orangutan berjenis kelamin jantan berusia sekitar 25 tahun dan berat 59 kilogram. Orangutan tersebut diduga mencari makan hingga masuk ke areal pertanian warga hingga diduga terluka oleh senjata tajam warga.

"Bayangan awal lukanya, yang putih terlihat di video itu adalah tengkorak kepala, tapi ternyata daging. Perkiraan dokter, kalau tidak ada infeksi, diperkirakan dalam dua minggu luka itu mulai membaik," kata Muriansyah sebagaimana dilansir Antara.

Baca Juga: Di Tanjung Puting, Kalian Bisa Naik Kapal Sambil Bertemu Orang Utan

Orang utan tersebut langsung dibawa ke Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat oleh BKSDA Kalimantan Tengah bersama tim dari OFI. BKSDA menyampaikan terima kasih atas dukungan OFI dalam kegiatan penyelamatan ini.

Saat ini BKSDA juga sedang mengumpulkan keterangan terkait dugaan penganiayaan terhadap satwa dengan nama latin "pongo pygmaeus" tersebut.

Orang utan merupakan satwa langka yang dilindungi negara. Menangkap, memelihara, memperdulikan, maupun melumasi atau membunuh orangutan, merupakan pelanggaran hukum yang diancam dengan sanksi berat.

Masyarakat diimbau ikut menyelamatkan satwa langka tersebut dari kepunahan. Jika melihat ada orangutan, warga diminta menghubungi BKSDA agar orang utan segera dievakuasi dan dilepasliarkan di habitat aslinya di hutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI