Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta ketagihan membuat flyover tapal kuda untuk putar balik tanpa melewati lintasan sebidang dengan rel kereta api. Saat ini sedang direncanakan untuk proyek serupa dekat Universitas Pancasila, Jakarta Selatan.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan pembangunan flyover tapal kuda Universitas Pancasila menjadi target ke depannya. Sebab dari tiga perlintasan kendaraan yang sebidang dengan kereta api, dua lokasi sudah dibuatkan fly over.
"Pancasila itu tahap berikutnya, jadi nanti kita mudah-mudahan tahun ini direncanakan dulu, kalau memang tahun ini selesai nanti bisa di tahun berikutnya," ujar Hari di sekitar fly over tapal kuda Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (31/1/2021).
Kendati demikian, Hari belum bisa memastikan kapan pengerjaan fly over Universitas Pancasila bisa dibangun. Namun jika rencananya rampung tahun ini, maka baru bisa dikerjakan di tahun 2022.
Baca Juga: Alasan Lawan Arah, Flyover Lenteng Agung Bikin Banyak Pengendara Bingung
"Kalau perencanaan tahun 2021 selesai ya nanti tahun 2022," jelasnya.
Hari juga tak ingin memastikan flyover yang dibuat akan sama seperti yang di Lenteng Agung dan Tanjung Barat atau tidak karena rencana belum rampung. Namun proyek ini akan meniadakan jalur putar balik sebidang dengan rel kereta api di dekat kampus itu.
"Kita belum tahu, tunggu nanti perencanaan tahun ini. Apakah tapal kuda ataukah seperti apa," pungkasnya.
Pertama di Indonesia
Diketahui, dua flyover tapal kuda Tanjung Barat dan Lenteng Agung diklaim sebagai yang pertama kalinya dibuat di Indonesia. Fasilitas jalan layang ini akan menjadi sarana untuk putar balik tanpa melintasi jalur kereta api.
Baca Juga: Alasan Anies Cat Warna-warni Sekitar Flyover Tapal Kuda buat Selfie Warga
Flyover Tanjung barat sendiri memiliki total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter. Lalu, flyover Lenteng Agung punya panjang 880 meter, di sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Proyek dua flyover ini dimulai sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Total nilai proyek flyover Tanjung Barat sekitar Rp 163 miliar dan flyover Lenteng Agung - IISIP Rp 143 miliar.