Alasan Lawan Arah, Flyover Lenteng Agung Bikin Banyak Pengendara Bingung

Minggu, 31 Januari 2021 | 19:05 WIB
Alasan Lawan Arah, Flyover Lenteng Agung Bikin Banyak Pengendara Bingung
Foto udara tampilan jalan layang Lenteng Agung dan Tanjung Barat berbentuk tapal kuda yang bertujuan mengurai kemacetan di perlintasan kereta api di kedua wilayah tersebut, Senin (3/8/2020) (Kominfotik Jakarta Selatan).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meski jalan layang atau fly over Lenteng Agung tapal kuda disinyalir bisa mengurangi kemacetan, fasilitas jalur putar balik ini juga membuat warga kebingungan. Pasalnya karena flyover ini, ada akses jalan yang terputus.

Pantauan Suara.com di lokasi, pengendara dari arah Pasar Minggu putar balik menaiki flyover Lenteng Agung tak bisa mengakses jalan Joe. Sebab, begitu keluar dari flyover, maka langsung diarahkan lurus ke sisi kanan pecahan jalan Lenteng Agung Raya.

Sementara untuk bisa masuk ke Jalan Joe, pengendara harus mengambil jalur sisi kiri pecahan Jalan Lenteng Agung Raya. Akibatnya, banyak pengendara yang memilih untuk melawan arah agar bisa masuk ke Jalan Joe.

Seperti yang dilakukan oleh Bima Antonius (33) ketika ingin pergi ke Taman Dadap Merah. Ia merasa bingung karena begitu turun dari flyover, ia malah diarahkan kembali ke Pasar Minggu dan tak bisa menuju ke Jalan Joe.

Baca Juga: Alasan Anies Cat Warna-warni Sekitar Flyover Tapal Kuda buat Selfie Warga

"Kan ini jadinya bikin bingung. Saya mau ke Taman Dadap lewat Joe. Ini kalau saya turutin bablas ke Pasar Minggu malah tambah jauh lah," ujar Bima di lokasi, Minggu, (31/1/2021).

Karena itu, Bima memutuskan untuk berkendara melawan arah agar bisa tetap menuju ke Jalan Joe.

"Kalau enggak begini (lawan arah), mau mutar di mana saya. Lewat Ragunan ya kejauhan lah," jelasnya.

Padahal, Bima mengaku awalnya senang dengan adanga Fly Over ini karena tak perlu mengantre di perlintasan kereta api untuk putar balik. Namun karena fasilitas ini malah menutup aksesnya, ia malah jadi bingung ke depannya.

"Ya kalau enggak ada solusi gimana ini. Pasti bukan saya doang yang lawan arah gini. Ini kan kepaksa aja. Saya juga gak tahu kan," pungkasnya.

Baca Juga: Dinas Marga DKI: Flyover Tapal Kuda Bisa Kurangi Macet 50 Persen

Uji Coba

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai menguji coba pertama fly over atau jalan layang tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat. Uji coba dimulai hari ini sampai Selasa (2/2/2021).

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan fasilitas putar balik ini sudah mulai bisa dilewati kendaraan selama masa uji coba.

"Iya, betul uji coba hari ini," ujar Hari Nugroho ketika dikonfirmasi, Minggu.

Menurut Hari, uji coba dilakukan demi memberikan penilaian ketika dioperasikan. Pihaknya akan melakukan evaluasi dan jika ada kekurangan selanjutnya akan diperbaiki.

"Setelah dari uji coba ini akan diadakan evaluasi atas kekurangsempurnaan pekerjaan yang  ada di lapangan seperti marka, rambu dan kelengkapan jalan lainnya," jelasnya.

Pertama di Indonesia

Diketahui, dua flyover tapal kuda ini diklaim sebagai yang pertama kalinya dibuat di Indonesia. Fasilitas jalan layang ini akan menjadi sarana untuk putar balik tanpa melintasi jalur kereta api.

Flyover Tanjung barat sendiri memiliki total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter.

Lalu, flyover Lenteng Agung punya panjang 880 meter, di sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter.

Proyek dua flyover ini dimulai sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Total nilai proyek flyover Tanjung Barat sekitar Rp 163 miliar dan flyover Lenteng Agung - IISIP Rp 143 miliar.

REKOMENDASI

TERKINI