Tidak Terima Komplainnya Ditolak, Seorang Ayah Ngamuk di Toko Sex Toys

Minggu, 31 Januari 2021 | 16:26 WIB
Tidak Terima Komplainnya Ditolak, Seorang Ayah Ngamuk di Toko Sex Toys
Ilustrasi seorang lelaki sedang membeli mainan seks di sebuah toko. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ayah mengamuk di sebuah toko sex toys di Australia saat mengajukan keluhan atas barang yang ia beli di toko tersebut.

Menyadur The Sun, Minggu (31/1/2021) Benjamin Thomas Pellicaan mengajukan keluhan ke manajer toko setelah dia mengatakan kepadanya bahwa alat yang ia beli rusak.

Ayah tiga anak dari Queensland, Australia tersebut mendatangi toko Totally Adult untuk mengklaim mainan seks yang dibelinya rusak.

Dia mengatakan alat itu menjadi "sangat panas" setelah digunakan hanya 10 menit dan meminta petugas agar memeriksa kerusakannya.

Baca Juga: Selandia Baru Laporkan Kasus Covid-19, Australia Tangguhkan Bebas Karantina

Beberapa jam kemudian, setelah melakukan pemeriksaan lebih, petugas memanggilnya dan memberinya penjelasan bahwa tidak ada yang salah.

Pengadilan Distrik Maroochydore mendengar bagaimana Pellicaan kehilangan kesabaran dan mulai melecehkan manajer secara verbal dan mengancamnya.

"Dia mengatakan akan mengambil pengganti dari rak dan dia tidak akan bisa menghentikannya," kata jaksa penuntut Stipe Drinovac di pengadilan.

Staf di toko dengan panik mengeluarkan mainan seks tersebut dari rak.

Tidak terima atas perlukan penjaga, Pellicaan menyerbu ke dalam toko dan berteriak "di mana mainan lainnya?" dan melempar mainan seks dari rak.

Baca Juga: Duh! Google Search di Negara Ini Terancam Tidak Bisa Digunakan Lagi

Manajer penjualan berusaha menenangkannya dan menjelaskan bahwa tidak ada yang salah dengan mainan itu.

Menurut pengadilan, Pellicaan melemparkan vibrator ke arah manajer dan memantul dari lemari sehingga mengenai kaki bagian bawahnya.

Takut dengan ledakan Pellicaan, dia menekan tombol panik, yang membuat ayah berusia 29 tahun tersebut semakin marah. Dia juga mengumpat kepada seorang penjaga toko.

Pellicaan akhirnya meninggalkan toko tetapi kemudian ditangkap di rumahnya, di mana dia juga melecehkan seorang petugas polisi wanita.

Dia akhirnya mengaku bersalah melakukan keributan, menghalangi polisi, dan dua tuduhan menggunakan layanan kereta untuk menyebabkan pelanggaran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI