Suara.com - Satu orang tewas dan lima lainnya hilang setelah angin topan yang menerpa Republik Kepulauan Fiji pada Minggu (31/1), badai besar kedua yang melanda dalam satu bulan.
Menyadur The Straits Times, Minggu (31/1/2021) angin topan Ana, badai Kategori Dua, menghantam negara kepulauan Pasifik Selatan itu dengan kecepatan angin hingga 140 km/jam.
Selain tiupan angin yang dahsyat, Fiji juga dilanda hujan lebat yang menyebabkan banjir yang meluas.
Kantor Manajemen Bencana Nasional (NDMO) mengatakan seorang pria berusia 49 tahun tenggelam dan empat nelayan dan seorang bocah lelaki berusia tiga tahun hilang.
Baca Juga: Covid-19 Tidak Ada Apa-apanya Dibandingkan dengan Bakteri Super di Pasifik
Lebih dari 7.600 orang, banyak dari mereka yang diselamatkan dari desa-desa yang dilanda banjir, berlindung di pusat evakuasi.
Laporan media lokal mengatakan anak berusia tiga tahun itu hilang ketika dia menemani kakeknya untuk memeriksa kapal mereka, yang terjebak di tanaman bakau.
Direktur NDMO Vasiti Soko mengatakan masyarakat masih ada yang terus mengabaikan peringatan agar tidak keluar selama badai.
"Kami berada di tengah topan dengan banjir yang meluas di seluruh negeri, namun kami terus menerima laporan dari masyarakat, orang dewasa dan anak-anak, yang berkeliaran," katanya.
"Mereka harus memperhatikan risiko yang mereka hadapi dan anggota kepolisian Fiji yang dikerahkan untuk menyelamatkan mereka ketika terjadi kecelakaan." sambungnya.
Baca Juga: Kisah ABK WNI Kapal Rong Da Yang, Dipaksa Makanan Berkecoak Hingga Dipukuli
Pada bulan Desember, empat orang tewas dan 23.000 orang melarikan diri dari rumah mereka ketika angin topan super Yasa, meratakan seluruh desa.
Menurut keterangan pihak berwenang, badai tersebut masuk ke dalam Kategori Lima dengan hembusan angin hingga 345 km/jam.