Suara.com - Sudah dua pekan warga yang menjadi korban gempa dahsyat berkekuatan 6,2 Magnitudo di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat mengungsi di sejumlah posko pengungsian. Mereka pun mulai diterpa sejumlah penyakit.
Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap atau ACT hadir memberikan fasilitas atau pelayanan kesehatan untuk warga korban gempa Sulbar sejak 23 Januari 2021.
Hal itu seperti apa yang dilihat jurnalis Suara.com di Posko pengungsian korban gempa di Desa Bambangan, Kecamatan Malunda, Majene, Sulbar, Sabtu (30/1/2021). Warga yang mengungsi mulai diterpa penyakit infeksi saluran pernafasan atau ISPA hingga diare.
Namun sejumlah relawan ACT hadir. Bahkan dokter profesional turut serta dalam pelayanan kesehatan tersebut membantu memeriksakan kesehatan warga secara cuma-cuma alias gratis.
Baca Juga: Keahlian dan Kecepatan dengan Helikopter Chinook Kirim Bantuan Korban Gempa
"Untuk lansia, lalu ibu-ibu dan anak-anak batuk pilek, ISPA, pusing, gatal-gatal hingga diare. Langkah kita periksa tensi, kita periksa fisik, lalu kita berikan obat-obatan," kata Dokter ACT Wahyu Saputro di lokasi.
Selain itu, bagi warga yang mengalami trauma pascagempa diberikan treatment trauma healing. Terutama bagi anak-anak di bawah umur.
"Kan anak-anak suasana gini trauma ya jadi kita hibur supaya mereka semangat," tuturnya.
Lebih lanjut, Dr Wahyu mengatakan, dirinya bersama dengan 7 tenaga medis relawan ACT yang lain sudah mendatangi sejumlah posko pengungsian lainnya. Tidak hanya di Majene, di wilayah Kabupaten Mamuju juga turut disambangi.
"Kita kasih terus pelayanan kesehatan terbaik untuk membantu warga," tandasnya.
Baca Juga: Menengok Desa Botteng Utara Pasca Gempa Sulbar, 90 Persen Rumah Roboh