Isu Pajak Pulsa dan Token, Tengku: Sabar, Jangan Tangisi Nasib

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 30 Januari 2021 | 13:48 WIB
Isu Pajak Pulsa dan Token, Tengku: Sabar, Jangan Tangisi Nasib
Petugas memeriksa meteran listrik di Rumah Susun Benhil, Jakarta Pusat, Kamis (28/11). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu pemerintah akan memungut pajak dari pulsa dan token listrik menjadi polemik beberapa waktu terakhir. Kritik bermunculan, sampai akhirnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluruskan informasi yang berkembang.

Kritik atas rencana negara memungut pajak dari pulsa dan token listrik, antara lain diutarakan oleh mantan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain.

Dia mengatakan, "Peraturan menteri keuangan yang baru tahun 2021. Beleid baru, tarik pajak. Token listrik, kartu perdana, voucher, kena PPN dan penjualan pulsa kena PPH. Pemerintah dapat uang masuk baru, rakyat dapat tambahan beban hidup. Bravo. Sabar. Jangan tangisi nasib," kata Tengku Zulkarnain, Sabtu (30/1/2021).

Menanggapi polemik yang muncul, Menteri Keuangan  Sri Mulyani Indrawati menyatakan tidak ada pungutan pajak baru untuk pulsa, voucer, dan token listrik menyusul penerbitan Peraturan Menteri Keuangan 06/PMK.03/2021.

"Selama ini PPN dan PPh atas pulsa/kartu perdana, token listrik dan voucer sudah berjalan. Jadi tidak ada pungutan pajak baru," kata Sri Mulyani melalui akun instagram @smindrawati.

Menurut Sri Mulyani, ketentuan yang tertuang dalam PMK 06/2021 itu tidak berpengaruh terhadap harga pulsa/kartu perdana, token listrik, dan voucer.

Menkeu menjelaskan ketentuan itu bertujuan menyederhanakan pengenaan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penghasilan atas pulsa/kartu perdana, token listrik dan voucer serta untuk memberikan kepastian hukum.

Adapun penyederhanaan pengenaannya yakni pungutan PPN untuk pulsa/kartu perdana, dilakukan penyederhanaan pungutan PPN sebatas sampai pada distributor tingkat II (server).

"Sehingga distributor tingkat pengecer yang menjual kepada konsumen akhir tidak perlu memungut PPN lagi," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Heboh Pajak Pulsa, Voucer dan Token Listrik, Ini Kata Menkeu Sri Mulyani

Untuk PPN token listrik, PPN tidak dikenakan atas nilai token, namun hanya dikenakan atas jasa penjualan/komisi yang diterima agen penjual.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI