Beda Gaya Kepemimpinan Gibran dan Hadi Rudyatmo di Kota Solo

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 30 Januari 2021 | 10:21 WIB
Beda Gaya Kepemimpinan Gibran dan Hadi Rudyatmo di Kota Solo
Gibran Rakabuming Raka menemui F. X. Hadi Rudyatmo di Loji Gandrung, Solo, Minggu (9/2/2020). [dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gaya kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka di Kota Solo diprediksi akan jauh berbeda dengan pendahulunya, F. X. Hadi Rudyatmo, karena masing-masing ditempa pengalaman yang berbeda.

Menurut analis politik Sunny Ummul Firdaus, "Sebagai figur pemimpin muda menurut saya gaya kepemimpinan Gibran nanti pasti akan mengikuti konsep kepemimpinan sosok milenial."

Gibran dan Rudyatmo sama-sama kader PDI Perjuangan.

Akan tetapi, Gibran baru bergabung dengan partai ini pada 23 September 2019 atau ketika hendak maju ke pilkada tahun 2020, sementara Rudyatmo sudah jauh lebih lama dan diakui memiliki banyak prestasi membawa partai memenangi banyak pemilu di Kota Solo.

Baca Juga: Gibran Segera Pimpin Solo, Pengamat: Jangan Tiru Gaya Ahok!

Rudyatmo mendampingi Jokowi (yang sekarang Presiden) sejak menjadi wali kota Solo tahun 2005 sampai 2012. Setelah itu, Rudyatmo menjadi wali kota.

Kalau Rudyatmo memang berlatar belakang politikus tulen, Gibran (33 tahun) berlatar belakang pengusaha kuliner dan belum pernah tercatat gerakan politik apa pun.

Perbedaan-perbedaan itulah yang dinilai analis akan mempengetahui gaya kepemimpinan mereka.

Beberapa karakteristik atau gaya kepemimpinan figur milenial disebutkan oleh Sunny. Misalnya, akan banyak inovasi, sering berkomunikasi dengan jajarannya serta mengutamakan kolaborasi dengan banyak elemen ketimbang mengedepankan hierarki.

Disebutkan pula, pemimpin milenial biasanya akan memberdayakan semua anggotanya dengan baik serta cepat tanggap dalam mengambil kebijakan.

Baca Juga: Pengamat: Kepemimpinan Rudy dan Gibran Diprediksi Bak Langit dan Bumi

"Kalau dilihat dari usia dan generasi mereka [Rudy dan Gibran] pasti punya gaya kepemimpinan berbeda," kata Sunny kepada Solopos, jaringan Suara.com.

Menurut Sunny, walau berbeda generasi, gaya kepemimpinan Rudyatmo bisa mengikuti kondisi saat ini.

Disebutkan Sunny, gaya kepemimpinan Rudyatmo sebagai gaya partisipatif. Dalam upaya pemecahan konflik atau permasalahan dan pengambilan keputusan, Rudyatmo  bebas menerima masukan, saran, maupun kritik.

Sunny juga menilai gaya kepemimpinan Rudyatmo khas dan tidak tenggelam dengan bayang-bayang pemimpin sebelumnya yakni Jokowi.

"Pak Rudy berhasil menunjukkan karakter kepemimpinannya sendiri sepeninggal Pak Joko Widodo," kata dia.

Rudyatmo akan mengakhiri masa bakti pada 17 Februari 2021 dan setelah itu Gibran dilantik menjadi wali kota.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI