Suara.com - Jaringan Advokasi Tambang atau Jatam mengungkap adanya keterlibatan purnawirawan TNI ataupun polisi yang terafiliasi dengan perusahaan tambang. Keterlibatan mereka dianggap sebagai wujud dari new Orde Baru karena turut ikut dalam pusaran bisnis tambang yang hanya menguntungkan pengusaha.
Koordinator Jatam, Merah Johansyah menyebut ada 16 purnawirawan yang memiliki jabatan di perusahaan tambang.
"Sehingga saat ini memang melampaui Orde Baru, sudah new Orde Baru karena aparat hukum itu ikut campur baur dalam pusaran oligarki bisnis pertambangan," kata Merah dalam diskusi daring, Jumat (29/1/2021).
Dia memaparkan, 16 purnawirawan itu terdiri dari mantan Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi (Komisaris PT Antam dan PT Toba Sejahtera), Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan (Komisaris PT Toba Bara Sejahtera), dan mantan Panglima TNI Laksamana (Purn) Agus Suhartono (Komisaris Utama PT Bukit Asam Tbk), Letnan Jenderal (Purn) Agus Surya Bakti (Komisaris Utama PT Antam), Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy (Komisaris PT Kutai Energy).
Baca Juga: Jatam: 269 Warga Jadi Korban Kriminalisasi Kasus Tolak Tambang
Lalu ada Mayjen (Purn) Wardiyono (Direktur Utama PT Agtika Dwi Sejahtera), Letjen (Purn) Sintong Panjaitan (Komisaris PT Adimitra Baratama Nusantara, Pt Kutai Energi dan PT Adimitra Baratama Nusantara), Laksamana Muda (Purn) Syamsul Bahri (Komisaris PT Bintang Prima Energi Pratama), dan Marsekal (Purn) Djoko Suyanto (Komisaris PT Adaro Energy).
Sedangkan dari unsur Polri terdiri dari mantan Wakil Kabareskrim Irjen (Purn) Mathius Salempang (Komisaris PT Bukit Baiduri Energi dan Direktur Pt Khotai Makmur Insan Abadi), mantan Kapolda Metro Jaya Komjen (Purn) Nugroho Djayusman (Komisaris PT Bintang Prima Energi Pratama).
Kemudian, Irjen (Purn) Aryanto Sutadi (Direktur PT Energi Cahaya Industritama dan Direktur PT Dunia Usaha Maju) dan Irjen (Purn) Alpiner Sinaga (Direktur PT Energi Jaya Industritama dan Direktur PT Dunia Usaha Maju).