Disebutkan Novel, dia secara pribadi akan merekomendasikan penonaktifan Ali Lubis dari ACTA, "Karena pernyataan Ali yang menyudutkan Anies Baswedan bukan baru kali ini dan juga sudah beberapakali kali saya sudah tegur dan di media saya sering membantah ucapan yang dilontarkan Ali Lubis."
Novel menambahkan setelah penonaktifan Ali lubis, ACTA tidak bertanggung jawab lagi atas dampak yang muncul atas ucapkan Ali Lubis.
Gerindra juga kecewa dengan munculnya pernyataan Ali Lubis dan Ketua Mahkamah Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan telah memberikan peringatan kepadanya.
Partai Gerindra, kata Habiburokhman, mendukung pemerintahan Anies dan Ahmad Riza Patria, terutama dalam menangani pandemi Covid-19.
“Mendukung duet Anies - Ariza maksimalkan penanganan Covid-19 di DKI. Btw Ali Lubis sudah ane kartu kuning ya, mengkritik boleh, tetapi tetap ada adab dan etikanya. Kuatkan persatuan lawan Covid- 19," kata Habiburokhman melalui Twitter.
Gerindra diyakini akan mendengarkan sikap Novel, apalagi Ketua Mahkamah Partai Gerindra Habiburokhman adalah pendiri ACTA.
"Walau saya bukan orang di Partai Gerindra, namun cukup didengar oleh para petinggi Gerindra untuk pemecatan atas Arief Poyuono dan akhirnya dipecat juga dan ketika saya meminta pemecatan Arief Poyuono, Ali Lubis pulalah yang membela Arief, maka bisa jadi nasib Ali Lubis seperti nasib Arief Poyuono," kata Novel.
Selanjutnya Novel membandingkan kontribusinya ke Partai Gerindra dengan Ali Lubis pada pemilu 2019.
Novel bercerita sebagai pendakwah, dirinya sedikit banyak mampu mendatangkan dukungan ke Partai Gerindra di pemilu presiden dan pemilu legislatif.
Baca Juga: Pilkada 2022, Novel Bamukmin: Anies Baswedan Masih akan Pimpin Jakarta
Sementara Ali Lubis, menurut pandangan Novel, kecil kontribusinya ke Partai Gerindra pada pemilu 2019, "Boleh dikatakan hampir tidak ada karena ketika itu belum menjadi ketua DPC Gerinda Jakarta Timur."