Suara.com - Nama Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air Ali Lubis sohor setelah mengkritik Gubernur Anies Baswedan dengan mengatakan di Twitter: "Jika sudah tak sanggup, sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur. Simple kan @aniesbaswedan @DKIJakarta."
Ketua DPC Partai Gerindra Jakarta Timur itu melontarkan kritik terhadap Anies dalam penanganan pandemi Covid-19. Kritik disampaikan setelah Anies meminta pemerintah pusat mengambil alih penanganan Covid-19 karena fasilitas kesehatan di Jakarta sudah terbebani pasien dari luar daerah.
Polemik terjadi, terutama karena ACTA dan Gerindra terbawa-bawa. ACTA yang didirikan politikus Partai Gerindra Habiburokhman merupakan pendukung Anies -- sebagaimana dikatakan oleh Ketua Etik ACTA Novel Bamukmin beberapa waktu lalu. Gerindra sendiri tak lain partai pengusung Anies di pemilu 2017.
Setelah ditegur ACTA dan Gerindra, Ali Lubis tak mau banyak berkomentar kepada media.
Baca Juga: Pilkada 2022, Novel Bamukmin: Anies Baswedan Masih akan Pimpin Jakarta
"Ya makanya (setelah ditegur) no comment," kata Ali ketika dihubungi Fakhri Fuadi, jurnalis Suara.com, Jumat (29/1/2021).
Ali Lubis menambahkan, "Pokoknya next time aja kita bahas."
Dipanggil ACTA
Novel Bamukmin dongkol dengan apa yang diucapkan oleh Ali Lubis. Dia tak dapat menutupi perasaan dongkol ketika diwawancarai Suara.com beberapa waktu yang lalu.
"Oh iya yang bawa Ali Lubis ke ACTA adalah saya, maka saya berhak untuk menonaktifkan Ali Lubis," kata Novel.
Baca Juga: Anies Diprediksi Tersingkir Pada 2022, Setelah Itu Karier Politik Meredup
Ali Lubis akan dimintai keterangan ACTA pada hari Minggu ini.
Disebutkan Novel, dia secara pribadi akan merekomendasikan penonaktifan Ali Lubis dari ACTA, "Karena pernyataan Ali yang menyudutkan Anies Baswedan bukan baru kali ini dan juga sudah beberapakali kali saya sudah tegur dan di media saya sering membantah ucapan yang dilontarkan Ali Lubis."
Novel menambahkan setelah penonaktifan Ali lubis, ACTA tidak bertanggung jawab lagi atas dampak yang muncul atas ucapkan Ali Lubis.
Gerindra juga kecewa dengan munculnya pernyataan Ali Lubis dan Ketua Mahkamah Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan telah memberikan peringatan kepadanya.
Partai Gerindra, kata Habiburokhman, mendukung pemerintahan Anies dan Ahmad Riza Patria, terutama dalam menangani pandemi Covid-19.
“Mendukung duet Anies - Ariza maksimalkan penanganan Covid-19 di DKI. Btw Ali Lubis sudah ane kartu kuning ya, mengkritik boleh, tetapi tetap ada adab dan etikanya. Kuatkan persatuan lawan Covid- 19," kata Habiburokhman melalui Twitter.
Gerindra diyakini akan mendengarkan sikap Novel, apalagi Ketua Mahkamah Partai Gerindra Habiburokhman adalah pendiri ACTA.
"Walau saya bukan orang di Partai Gerindra, namun cukup didengar oleh para petinggi Gerindra untuk pemecatan atas Arief Poyuono dan akhirnya dipecat juga dan ketika saya meminta pemecatan Arief Poyuono, Ali Lubis pulalah yang membela Arief, maka bisa jadi nasib Ali Lubis seperti nasib Arief Poyuono," kata Novel.
Selanjutnya Novel membandingkan kontribusinya ke Partai Gerindra dengan Ali Lubis pada pemilu 2019.
Novel bercerita sebagai pendakwah, dirinya sedikit banyak mampu mendatangkan dukungan ke Partai Gerindra di pemilu presiden dan pemilu legislatif.
Sementara Ali Lubis, menurut pandangan Novel, kecil kontribusinya ke Partai Gerindra pada pemilu 2019, "Boleh dikatakan hampir tidak ada karena ketika itu belum menjadi ketua DPC Gerinda Jakarta Timur."
"Selain saya selaku ketua kode etik di ACTA, maka saya upayakan untuk Gerindra menonaktifkan Ali Lubis karena sudah jelas Bapak Habiburokhman sebagai ketua Mahkamah Partai Gerindra dan Bapak Dasco sebagai ketua harian Gerindra sudah mempunyai sikap yang tegas dengan memberikan klarifikasinya baik ke Bapak Anies Baswedan sebagai gubernur dan Bapak Riza Patria sebagai wakil gubernur juga di media juga telah memuat pernyataan Bapak Dasco dan Bapak Habibirokhman."