Suara.com - Pernyataan Ketua Dewan Pimpinan Cabang atau DPC Gerindra Jakarta Timur, Ali Lubis yang mendesak Gubernur Anies Baswedan mundur sempat menjadi sorotan. Kini Ali Lubis bungkam usai dikenai sanksi partainya.
Saat dihubungi, Ali Lubis tak mau bicara banyak soal hubungannya dengan Gerindra. Pasalnya pernyataan Ali meminta Anies mundur ini bertentangan dengan sikap Gerindra yang merupakan partai pendukung Anies.
"Sementara no comment dulu. Sudah nggak usah comment-comment dulu," kata Ali kepada Suara.com, Jumat (29/1/2021).
Ali mengakui tak mau berkomentar setelah mendapatkan sanksi teguran dari Dewan Pimpinan Pusat/DPP Gerindra. Namun ia tak menjelaskan teguran apa yang disampaikan sehingga membuatnya bungkam.
Baca Juga: Pilkada 2022, Novel Bamukmin: Anies Baswedan Masih akan Pimpin Jakarta
"Ya makanya (setelah ditegur) no comment," ujarnya.
Meski membuat kontroversi, Ali menyebut sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur. Ia menyatakan akan membahasnya lain waktu mengenai masalah pernyataannya itu.
"Masih menjabat. Pokoknya next time saja kita bahas," tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra Sufmi Dasco Ahmad angkat bicara soal Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Jakarta Timur yang meminta Gubernur Anies Baswedan mundur dari jabatannya. Dasco menyebut pihaknya sudah menjatuhkan sanksi kepada Ali.
Hal ini disampaikan oleh Dasco kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta usai bertemu dengan Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria sekaligus Ketua DPD Gerindra DKI. Ali, kata Dasco, sudah diberikan peringatan dan ditegur olehnya.
Baca Juga: Anies Diprediksi Tersingkir Pada 2022, Setelah Itu Karier Politik Meredup
Pernyataan Ali soal meminta Anies mundur dinilai tak lazim secara politis. Sebab, Gerindra merupakan partai pengusung dan masih berpihak pada Anies di masa pemerintahannya di ibu kota.
"Sudah kami sanksi, kami tegur dan ingatkan," ujar Dasco, Senin (25/1).
Ali diperingatkan agar tak mengulangi perbuatannya dikemudian hari.
"Dengan secara lisan, bahwa sebagai ketua DPC tidak boleh menyatakan pendapat pribadi tanpa koordinasi dengan partai, karena menyangkut hal yang prinsipil," tuturnya.
Menurut Dasco, apa yang disampaikan oleh Ali tidak ada sangkut pautnya dengan partai Gerindra. Namun teguran disampaikan karena Ali notabene adalah seorang ketua DPC.
"Ya apa yang disampaikan oleh ketua DPC Jaktim itu adalah pendapat pribadi, namun memang substansi harus diperhatikan," katanya.
Diketahui, Ketua DPC Gerindra Jakarta Timur Ali Lubis meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengundurkan diri dari jabatannya. Sebab, Anies dinilai Ali sudah menyerah melawan pandemi Covid-19.
Menurut Ali, sikap menyerah Anies ditunjukan karena meminta pemerintah pusat untuk mengambil alih penanganan covid-19 di Jakarta. Apalagi belakangan ini angka penularan terus tinggi hingga sempat menarik rem darurat dan memperketat Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB.
"Ini menimbulkan pertanyaan besar apakah Anies menyerah lawan Covid-19? Jika seperti itu maka sebaiknya mundur saja dari jabatan gubernur," ujar Ali dalam keterangan tertulis, Senin (25/1).