LaporCovid-19: Ada 34 Kasus Pasien Corona Ditolak RS karena Penuh

Kamis, 28 Januari 2021 | 13:32 WIB
LaporCovid-19: Ada 34 Kasus Pasien Corona Ditolak RS karena Penuh
llustrasi---Petugas tenaga kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Minggu (15/11/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaringan LaporCovid-19, YLBHI dan CISDI meminta pemerintah memastikan perlindungan, keselamatan dan keamanan bagi masyarakat yang melaporkan musibah Covid-19. Hal itu menyinggung soal menipisnya ketersediaan rumah sakit khusus pasien Covid-19. 

LaporCovid-19 melihat kalau rumah sakit di Jabodetabek dan berbagai daerah lain di pulau Jawa mengalami kesulitan menampung pasien sejak awal Desember 2020. Itu menyebabkan terjadinya antrean pasien yang harus mendapatkan perawatan.

"Sehingga meningkatkan risiko kematian," kata LaporCovid19 melalui keterangan persnya yang dikutip Suara.com, Kamis (28/1/2021). 

Apalagi, LaporCovid19 melihat adanya peningkatan mobilitas masyarakat saat masa libur panjang Natal dan Tahun Baru. Pasien Covid-19 juga ikut bertambah tetapi banyak yang ditolak karena penuhnya rumah sakit. 

Baca Juga: Kasus Tembus 1 Juta, Angka Kematian Covid RI Hari Ini Cetak Rekor Baru

Selain itu, LaporCovid19 menerima laporan adanya pasien yang meninggal di perjalanan termasuk transportasi umum, di rumah, di selasar rumah sakit, di UGD serta di Puskesmas. Lagi-lagi itu terjadi karena kesulitan mendapatkan perawatan intensif. 

"Sejak akhir Desember 2020 hingga 21 Januari 2021, setidaknya LaporCovid19 mendapatkan 34 laporan kasus pasien yang ditolak rumah sakit karena penuh," ucapnya. 

Sebelumnya, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Abdul Kadir mengungkapkan bahwa tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia sudah kritis akibat lonjakan kasus.

Abdul mengatakan dari total 970 rumah sakit rujukan COVID-19 di seluruh Indonesia saat ini sudah terisi 63,66 persen, bahkan sempat di atas 70 persen pada pekan kedua Januari 2021.

“Ini ada masalah kita. Karena baseline BOR kita itu sudah pada posisi 70-75 persen. Sehingga dengan kenaikan 20 persen kasus, maka ini kita tentunya berada pada titik kritis,” ungkap Kadir dalam jumpa pers virtual, Rabu (27/1/2021).

Baca Juga: Pandemi di Tahun 2021: Rumah Sakit Penuh dan Pasien Sulit Dapat Perawatan

Dia menyebut kondisi ini sudah sangat memprihatinkan, sehingga masyarakat diharapkan mengurangi mobilitas dan tetap menjalankan protokol kesehatan 3M Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak.

Sementara itu, Satgas Covid-19 mencatat Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di lima provinsi di Indonesia sudah berada di atas 70 persen akibat lonjakan kasus positif corona.

Kelima provinsi tersebut antara lain DKI Jakarta (84 persen), Banten (77 persen), DI Yogyakarta (76 persen), Jawa  Barat (72 persen), dan Bali (70 persen).

Kemudian ada 11 provinsi dengan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukannya di atas 50 persen.

Sebelas provinsi itu adalah Jawa Timur (66 persen), Kalimantan Timur (66 persen), Sulawesi Barat (65 persen), Sulawesi Tengah (64 persen), Lampung (64 persen), Jawa Tengah (62 persen), Kalimantan Selatan (53 persen), Sulawesi Utara (53 persen), Sulawesi Selatan (52 persen), Nusa Tenggara Barat (52 persen), dan Sumatera Utara (51 persen).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI