Jokowi: Target 14 Persen Penurunan Stunting Bukan Angka Enteng

Kamis, 28 Januari 2021 | 12:54 WIB
Jokowi: Target 14 Persen Penurunan Stunting Bukan Angka Enteng
Presiden Joko Widodo (Jokowi). [Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, lima tahun lalu, angka stunting di Indonesia mencapai 37 persen dan pada tahun 2019 turun menjadi 27,6 persen.

Karena itu, Jokowi manargetkan angka stunting bisa turun sebesar 14 persen di tahun 2024 mendatang.

"Penurunan angka stunting yang 5 tahun lalu berada di angka 37 persen sudah turun menjadi 27,6 di 2019. Target kita di 2024 adalah 14 persen," ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Jokowi mengingatkan, target 14 persen penurunan stunting bukan angka yang mudah.

Baca Juga: Angka Stunting Masih Tinggi, Kepala BKKBN Ungkap Penyebabnya

Namun Jokowi meyakini, jika penanganan stunting dikelola dengan manajemen yang baik, angka 14 persen bukan angka yang sulit.

"Jadi target 14 persen di 2024 bukan target enteng. Tapi kalau kerja serius, lapangan dikuasai, bekerja sama, berkolaborasi. Saya kira penurunan stunting bisa dilakukan secara signifikan," ucap dia.

Kepala Negara itu juga menuturkan dalam rapat terbatas dua hari lalu, sudah didesain strategi penanganan stunting.

Mulai dari konsolidasi anggaran, kolaborasi dengan kementerian/lembaga hingga konsolidasi programnya.

"Sudah didesain konsolidasi anggaran sepeti apa, program di bawah seperti apa, BKKBN akan mendorong kementerian dan lembaga seperti apa, semua akan terdesain," kata dia.

Baca Juga: Pemkab Lhokseumawe Klaim Angka Stunting Turun

Jokowi menekankan, penurunan stunting merupakan persoalan penting yang harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.

Pasalnya angka stunting diprediksi akan meningkat di tahun 2020 hingga 2021 lantaran pandemi Covid-19.

Dirinya pun telah menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menjadi Ketua Pelaksanaan program percepatan stunting.

Adapun kata Jokowi, dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan akan berperan sebagai koordinator program dan Kepala BKKBN sebagai ketua pelaksana.

"Artinya apa? BKKBN memegang kendali pencegahan stunting mulai saat ini," katanya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI