Jokowi: Metode Komunikasi BKKBN Harus Diubah, Mesti Berkarakter Kekinian

Kamis, 28 Januari 2021 | 12:34 WIB
Jokowi: Metode Komunikasi BKKBN Harus Diubah, Mesti Berkarakter Kekinian
Presiden Joko Widodo. [Foto: Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Badan Kependudukan dan Keluarga Bencana Nasional (BKKBN) dan jajarannya untuk membuat strategi pendampingan dan pemberdayaan melalui media sosial. Mengingat kata Jokowi, sasaran utama saat ini adalah kelompok generasi muda yang melek digital. 

"Pertama melakukan strategi yang berbeda dalam melakukan pendampingan dan pemberdayaan, karena kelompok sasaran utama bapak ibu adalah generasi muda, keluarga-keluarga muda, yang lebih berkarakter digital. Semua punya gawai, gadget, semua punya hp dan sering melihat HP, aktif di media sosial," ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan Program Bangga Kencana Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/1/2021).

Adapun Program Bangga Kencana adalah rebranding dari program Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKBPK) dari BKKBN. Karena itu Jokowi meminta BKKBN mengubah metode komunikasi yang berkarakter dan kekinian, sehingga pesan yang disampaikan sesuai yang diharapkan.

"Metode komunikasi BKKBN juga harus berubah, harus berkarakter kekinian, penyampaian-penyampaian informasi menggunakan media-media yang kekinian. Sehingga sampai pesan itu ke sasaran yang kita inginkan," ucap dia.

Baca Juga: Bukan Banjir, Kota Presiden Jokowi Justru Dikepung Masalah Genangan Air

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengingatkan sosialiasi kepada masyarakat bukan hanya jumlah anak, jarak antar kelahiran. Namun yang terpenting kata Jokowi yakni sosialisasi dalam membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam beberapa bidang seperti kesehatan, ekonomi dan pendidikan. 

"Sosialisasi yang disampaikan bukan hanya jumlah anak dan jarak antar kelahiran, yang paling pennting disosialisaikan adalah membangun ketahanan keluarga, membangun ketahanan keluarga secara utuh dalam berbagai bidang baik kesehatan, ekonomi, pendidikan anak," tutur Jokowi.

Kemudian sosialisasi terkait kebahagian keluarga juga penting disampaikan kepada masyarakat.

"Kebahagiaan keluarga mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, ksehatan sampai terjaganya sumber-sumber pendapatan. Adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga Indonesia," ucapnya.

Lebih lanjut, Kepala Negara menegaskan penduduk Indonesia saat ini didominasi generasi muda. Sehingga mayoritas penduduk Indonesia adalah generasi muda. Dimana generasi muda adalah generasi muda yang baru berkeluarga dan akan berkeluarga. 

Baca Juga: Sindir Sri Mulyani, Rizal Ramli: Islamofobia Gencar Tapi Pakai Dana Wakaf

"Ke depan, 2025, 2030, 2035 akan muncul bonus demografi, puncaknya bonus demografi dan itulah nanti yang mendominasi keluarga-keluarga muda, keluarga-keluarga produktif," tutur Jokowi.

Karena itu, Kepala Negara itu meminta BKKBN mempersiapkan dengan baik agar berhasil menyongsong bonus demografi pada 2025-2035. Jika disiapkan dengan baik, Jokowi berharap akan muncul keluarga yang sehat, produktif dan berkualitas.

"Ini yang harus semua kita tahu dan disiapkan betul sehingga saat Indonesia muncul yang muncul adalah keluarga-keluarga yang sehat, produktif, keluarga-keluarga yang betul-betul punya kualitas. Karena di tangan merekalah nasib bayi yang baru lahir dan akan lahir ke depan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI