Pengemudi Becak di Kamboja Dapat Bantuan Unik, Nonton Film Gratis

Kamis, 28 Januari 2021 | 12:18 WIB
Pengemudi Becak di Kamboja Dapat Bantuan Unik, Nonton Film Gratis
Ilustrasi becak. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para pengemudi becak di Kamboja mendapat suguhan nonton film gratis dan menerima bantuan makanan, obat-obatan, hingga uang tunai di tengah pandemi Covid-19.

Menyadur The Straits Times, Rabu (27/1/2021) para pengemudi becak tersebut mendapat bantuan uang tunai 20 dolar (Rp 282.000), makanan, obat-obatan, dan nonton film gratis pada Sabtu (23/1).

Ratusan pengemudi yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan saat pandemi Covid-19 tersebut terlihat memenuhi bioskop darurat yang bermunculan di halaman berumput di ibu kota Phnom Penh.

Mereka diperlihatkan film baru berjudul Fathers yang disutradarai oleh Huy Yaleng, yang menceritakan perjuangan sehari-hari seorang pengemudi becak untuk menghidupi keluarganya.

Baca Juga: Banjir Bandang Kamboja, Lebih dari 10.000 Orang Dievakuasi

"Saya menangis. Saya ingat bagaimana saya harus melakukan apa saja untuk menghidupi keluarga saya," kata Sun Sokhorm (67), seorang pengemudi becak selama 34 tahun. "Ceritanya terasa seperti ceritaku sendiri." sambungnya.

Pengemudi becak Kamboja telah lama menjadi pilihan populer bagi turis yang ingin melihat-lihat dan menikmati hiruk pikuk Phnom Penh dengan santai.

Tetapi sejak pandemi virus corona yang menghancurkan perjalanan global membuat jumlah turis anjlok, meskipun Kamboja telah melaporkan kurang dari 500 kasus, tanpa kematian.

Sokhorm berpenghasilan sekitar sepertiga dari apa yang dia hasilkan sebelum pandemi, kadang-kadang hanya Rp 40.000 sehari.

"Tidak banyak yang tersisa, tapi saya bisa bertahan," katanya.

Baca Juga: Tangkal Corona, Warga Pasang Orang-orangan Sawah di Depan Rumah

Bioskop dengan konsep pedal-in ini adalah ide dari siswa Taing Huang Hao (20) yang bertemu dengan Sokhorm bulan lalu dan telah membantu para pengemudi becak melalui media sosial.

Siswa 20 tahun tersebut kemudian bekerja sama dengan sutradara Yaleng dan mengumpulkan 5.000 dolar (Rp 70 juta) untuk menjalankan bioskop tersebut.

"Mereka dapat melihat diri mereka sendiri di dalam kesulitan yang digambarkan dalam film, jadi mereka tidak merasa seperti melalui ini sendiri," kata Taing Huang Hao.

"Mereka adalah pendongeng kota," katanya.

Becak pertama kali muncul di negara bekas koloni Prancis itu pada tahun 1936.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI