Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau kepada warga yang terpapar Covid-19 untuk tidak selalu mendatangi rumah sakit.
Jika memungkinkan, warga yang terpapar tersebut bisa mendatangi puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan dini.
"Tapi jangan kemudian dikit-dikit dibawa ke tempat yang terpusat. Jangan dikit-dikit dibawa ke RS," kata Muhadjir dalam sebuah video, Rabu (27/1/2021).
Alasan Muhadjir menyampaikan hal tersebut, lantaran ketersediaan kamar tidur khusus pasien Covid-19 di rumah sakit saat ini semakin berkurang. Karena itu, pihak rumah sakit semakin selektif dalam menerima pasiennya.
Baca Juga: Telepon Menko PMK, Wagub DKI Minta Kapasitas RS Bodetabek Ditambah
"Karena memang, karena sekarang ini harus lebih ketat menyeleksi, agar mereka yang dibawa ke RS nggak bisa sembarangan. Kalau bisa ditangani sebelum level RS, tadi itu mungkin tingkat paling kecil, misal puskesmas itu juga lebih betul," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tersebut juga menjawab pernyataan Persatuan Rumah Sakit Indonesia (Persi) terkait keterisian tempat tidur di rumah sakit di 10 provinsi yang mencapai lebih dari 60 persen.
Menurutnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sudah mengeluarkan edaran ke setiap rumah sakit untuk melonggarkan alokasi tempat tidur khusus Covid-19.
Dia menyebutkan kalau sebagian besar rumah sakit termasuk milik pemerintah baru memiliki 15 persen ketersediaan tempat tidur khusus Covid-19.
"Karena itu sudah ada edaran tinggal bagaimana ditegakkan," ungkapnya.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Dibebani Biaya Pengobatan? Ini Penjelasan Kemenkes
"Saya juga sudah telepon pribadi dengan pemilik RS swasta termasuk yang punya jaringan, saya minta, syukur-syukur bisa lebih dari bed, karena bagaimana pun Covid harus diutamakan."