Senat AS Akhirnya Putuskan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri

Rabu, 27 Januari 2021 | 19:52 WIB
Senat AS Akhirnya Putuskan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri
Antony Blinken saat menjabat Wakil Penasihat Keamanan Nasional AS, berbicara di Gedung Putih di Washington, Senin (9/9/2013). ANTARA/REUTERS/Kevin Lamarque/am.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di Timur Tengah, Blinken mengatakan bahwa pemerintahan Biden akan berusaha untuk membangun kesepakatan normalisasi yang ditengahi AS baru-baru ini antara Israel dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan.

Blinken menekankan komitmen AS terhadap keamanan Israel adalah "sakral" dan mengatakan solusi dua negara, yang telah lama menjadi inti kebijakan AS dalam konflik Israel-Palestina, "sangat ditantang pada saat ini".

Pada saat yang sama, tim Biden akan memeriksa beberapa komitmen yang dibuat Trump untuk mendorong negara-negara mencapai kesepakatan tersebut dengan Israel, kata Blinken.

AS mengakui klaim Maroko atas wilayah sengketa Sahara Barat sebagai bagian dari kesepakatan normalisasi Maroko-Israel.

Kebijakan AS terhadap Iran adalah satu bidang di mana anggota Kongres Republik dan beberapa Demokrat memutuskan hubungan dengan Blinken, yang mengatakan dia berencana untuk mengupayakan pembaruan kesepakatan nuklir dengan "perjanjian yang lebih lama dan lebih kuat".

Dalam pidato Senat pada hari Selasa, Risch memperingatkan bahwa pembalikan pendekatan AS ke Iran tetap menjadi perhatian yang merepotkan bagi banyak legislator.

"Ada orang-orang di kedua sisi lorong yang memiliki keraguan nyata untuk kembali ke JCPOA, terutama jika tidak ada papan samping yang dipasang terlalu signifikan," kata Risch.

JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) adalah nama resmi untuk kesepakatan nuklir yang dicapai pada 2015 oleh Iran dengan AS, Rusia, China, Inggris, Prancis, dan Jerman di bawah naungan Dewan Keamanan PBB.

Trump secara sepihak menarik diri dari pakta nuklir Iran pada tahun 2018 karena pemerintahannya mengejar strategi "tekanan maksimum" terhadap Teheran dan Iran.

Baca Juga: Resmi Dilantik, Joe Biden Dikabarkan Siap Kerek Pajak Bensin

Blinken mengatakan pembunuhan Jenderal Iran Qassem Soleimani setahun lalu "membuat kami kurang aman" di wilayah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI