Tambah 205 ribu, Penerima Bansos Tunai di Jakarta Kini Capai 2 Juta KK

Rabu, 27 Januari 2021 | 16:28 WIB
Tambah 205 ribu, Penerima Bansos Tunai di Jakarta Kini Capai 2 Juta KK
Ilustrasi--Petugas melayani warga penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) di Lapangan Pacar Keling, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Didik Suhartono]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menambah jumlah penerima Bantuan Sosial Tunai (BST). Dibandingkan dengan data yang disampaikan sebelumnya, ada peningkatan 160 ribu Kepala Keluarga (KK).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan saat ini KK yang terdaftar sebagai penerima BST itu berjumlah 2,05 juta KK. Sebelumnya, pihaknya mendata ada 1,8 juta KK yang akan menerima uang Rp 300 ribu itu.

Penyalurannya juga tidak dilakukan oleh Pemprov DKI. Kemensos akan menyalurkan BST kepada 750 ribu KK menggunakan uang dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

"Dari pemerintah pusat, Kemsos, ada 750 ribu, dari kami sendiri jumlahnya kurang lebih totalnya menjadi 2.050 juta. Jadi totalnya 2.050 antara Pemprov dengan Kemensos, dengan pemerintah pusat," ujar Riza di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Utara, Rabu (27/1/2021).

Baca Juga: 19 Panti di Jakarta jadi Klaster Covid, Wagub: Sudah Masuk di Banyak Lini

Berdasarkan data awal dari Dinas Sosial DKI, jumlah penerima BST di Jakarta ada 1.055.216 KK. Lalu dari Kemensos tak ada perubhaan, yakni 750 ribu KK. Jika ditotal, maka penerima bansos tunai seharusnya hanya 1.805.216 KK.

Riza berharap uang yang diterima tiap KK itu dibelanjakan sesuai kebutuhan di masa pandemi. Ia meminta agar dana itu tak dipakai untuk membeli barang seperti rokok.

"Kami minta masyarakat dibelanjakan untuk kepentingan sembako tidak boleh untuk kepentingan lain seperti rokok umpamanya seperti minuman keras apa lagi," jelasnya.

Dengan membelanjakan uang itu untuk kebutuhan di warung sekitar rumah, maka akan membantu memutar roda perekonomian warga. Daya beli masyarakat meningkat dan barang yang dijual bisa laku.

"Kami minta dibelanjakan di warung-warung sekitar rumah atau di pasar pasar sekitar rumah," pungkasnya.

Baca Juga: Minta Warga Tak Panik TPU Covid Penuh, Wagub DKI: Masih Ada Pemakaman Lain

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI