Suara.com - Sidang terdakwa Pinangki Sirna Malasari dalam perkara gratifikasi pengurusan fatwa di Mahkamah Agung (MA) terkait Djoko Tjandra akan memasuki babak akhir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat.
Hari ini, Pinangki usai menjalani sidang agenda pembacaan duplik atau tanggapan atas jawaban Jaksa Kejaksaan Agung (Kejagung), atas pledoi atau nota pembelaan yang diajukan Pinangki.
Pinangki melalui tim penasihat hukumnya menolak seluruh dalil Jaksa atas tuduhan penerimaan sejumlah uang sebesar USD 500 Ribu oleh Pinangki dari Djoko Tjandra melalui Andi Irfan.
Setelah pembacaan tanggapan Pinangki, selanjutnya majelis hakim akan membacakan vonis Jaksa Pinangki pada Senin, (8/1/2021) mendatang.
"Sidang perkara ini ditetapkan akan pada Senin, 8 Februari 2021. Menghadapkan Terdakwa dalam sidang tersebut dengan agenda putusan," kata Ketua Majelis Hakim IG Eko Purwanto di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2021).
Sebelum menutup persidangan, majelis hakim memberikan kesempatan kepada Pinangki, apakah ingin menyampaikan sesuatu sebelum hakim menutup sidang.
Pinangki pun, meminta agar dalam putusan majelis hakim nantinya dapat mempertimbangkan dan memberikan putusan secara ringan.
Ketika diberi kesempatan berbicara, Pinangki nampak sedih dan meneteskan air mata agar memohon diberi hukuman yang ringan atas perbuatannya itu.
"Ini kesempatan terakhir saya menyampaikan, besar atau kecil kesalahan saya nanti, saya tetap merasa bersalah. Saya juga merasa tidak pantas melakukan semua ini Yang Mulia. Dan saya hanya mohon belas kasihan dan keringanan Yang Mulia," kata Pinangki.
Baca Juga: Bantah Terima Suap Djoko Tjandra, Kubu Pinangki: Tuduhan Jaksa Kabur
Selain pidana, Jaksa Pinanki turut dituntut harus membayar denda sebesar Rp500 juta, subsider enam bulan penjara.