Suara.com - Pengadilan Negeri Depok menggelar sidang perdana pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 atas tergugat artis Raffi Ahmad, Rabu (27/1/2021). Sidang gugatan perdata yang dilayangkan oleh seorang advokat bernama David Tobing itu di buka oleh majelis hakim pada pukuk 10.45 WIB.
Pantauan Suara.com, Raffi selaku pihak tergugat tidak hadir di ruang sidang 1 Cakra Pengadilan Negeri Depok. Suami dari Nagita Slavina itu memberikan kuasa pada tim hukumnya, Jonathan Tampubolon dan Diego Maradonna dalam sidang kali ini.
Hal itulah yang menjadi keberatan dari David Tobing selaku penggugat karena kubu Raffi hanya melampirkan kuasa secara tertulis. Sebab, dikhawatirkan ada pengacara lain masuk ke ruang sidang tanpa adanya surat kuasa secara tertulis.
"Izin yang mulia, seharusnya pihak pengacara yang mewakili Raffi membawa surat kuasa berbentuk tertulis bukan lisan. Nantinya, khawatir ada pengacara masuk tanpa ada surat tertulis," kata David di ruang sidang.
Baca Juga: Raffi Ahmad Diingatkan Jangan Nongkrong Lagi Usai Divaksin Tahap 2
Atas hal itu, David meminta pada majelis hakim untuk memanggil Raffi selaku tergugat untuk kali kedua. Sebab, dia menganggap Raffi secara formil tidak hadir dalam persidangan.
"Kalau menurut kami, tergugat ini tidak hadir, baik yang prinsipal maupun kuasanya. Sehingga harus dipanggil sekali lagi," sambungnya.
Hakim Ketua Eko Julianto pun kemudian memeriksa berkas yang dilampirkan oleh tim kuasa hukum Raffi. Dalam berkas tersebut, tertulis jika tim kuasa hukum hadir sebagai kuasa dalam bentuk lisan.
"Tentu sama-sama kita pahami bahwa, untuk perdata adalah formil, ketika seorang menyatakan sebagai kuasa, harus dibuktikan dengan surat kuasa," kata hakim Eko.
Dengan demikian, hakim menyatakan jika Raffi selaku tergugat tidak hadir secara formil dalam persidangan. Demikian juga dengan kuasa hukum Raffi yang belum sah dinyatakan sebagai kuasa.
Baca Juga: Manisnya, Rafathar Minta Raffi Ahmad Sabar Hadapi Cobaan
"Jadi dalam persidangan, secara formil, tergugat rafi ahmad tidak hadir dlam sidang.ddmikian juga pihak yang dinyatakan kuasa, belum sah sebagai kuasa," beber Eko.
Persidangan kali ini akhirnya ditunda oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Depok. Sidang berikutnya akan berlangsung pada Rabu (3/2/2021) pekan depan pukul 09.00 WIB.
"Sehingga akan kami panggil lagi. Kami panggil lagi satu minggu ke depan di hari Rabu 3 Februari 2021 pukul 09.00 WIB," tutup Eko.
Digugat Pengacara
Gugatan tersebut diajukan oleh Dave Tobing ke Pengadilan Negeri Depok, pada Jumat (15/1/2021) lalu. Gugatan itu teregister dalam nomor perkara 13/Pdt.G/2021/PN Dpk.
Gugatan perdata dilakukan karena Raffi Ahmad diduga telah melanggar protokol kesehatan saat menghadiri acara ulang salah seorang pengusaha. Kala itu dia terlihat berkumpul dan berfoto-foto tanpa memakai masker setelah melakukan vaksinasi Covid-19.
Raffi Ahmad diduga melanggar aturan protokol kesehatan yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 3 tahun 2021, tentang Peraturan Pelaksanan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Penanggulangan Corona Virus Disease 2019.
Kemudian Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 2 tahun 2020 tentang Penanggulangan Corona Virus Disease 2019, dan Undang-Undang No. 6 tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Polisi Setop Kasus
Polisi menyatakan tidak menemukan adanya unsur pelanggaran protokol kesehatan dalam acara pesta ulang tahun bos KFC Ricardo Gelael yang dihadiri oleh artis Raffi Ahmad. Sehingga, penyelidikan kasus tersebut pun resmi dihentikan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, hal itu berdasar hasil gelar perkara yang dilakukan oleh Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, pada Rabu (20/1).
Dia menyatakan, dari hasil gelar perkara diketahui bahwa pesta tersebut digelar secara pribadi dan telah menerapkan protokoler kesehatan.
"Karena sifatnya privacy dihadiri 18 orang tapi sudah dilakukan dengan protokol kesehatan baik itu tes suhu, swab antigen, juga tidak ada undangan. Ini teman-teman (tamu) datang spontanitas tanpa diundang ke kediaman saudara GR," sambungnya.
Menurut Yusri, penyidik juga tidak menemukan alat bukti yang cukup untuk mempersangkakan acara pesta ulang tahun ayah Sean Gelael itu dengan Pasal 93 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.