Suara.com - Sebuah perusahaan di Jepang, Kaitakushi Beer Tailored terpaksa menunda peluncuran bir baru yang dibuat eksklusif karena terdapat kesalah ketik di kaleng kemasan.
Menyadur Japan Today Rabu (27/01), pabrik bir di Sapporo ini membatalkan peluncuran karena dianggap memalukan, padahal, bir ini siap dijual secara eksklusif di gerai-gerai FamilyMart pada tanggal 12 Januari.
Dari rilis yang dibagikan, diketahui jika kesalahan itu tak berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan produksi atau hukum. Murni karena salah ketika di kaleng bir.
Seharusnya, di kaleng bir ada tulisan 'Lager' tapi yang tercetak justru 'Lagar'.
Baca Juga: Jelang Imlek, China Temukan Bir dan Makanan Impor Tercemar Corona
"Karena kesalahan ejaan di bagian desain produk Kaitakushi Beer Tailored, kami telah memutuskan untuk menghentikan penjualan. Kami dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan."
Namun, pelanggan dengan cepat memberi tahu perusahaan di media sosial bahwa mereka tidak peduli dengan kesalahan ejaan, mereka hanya ingin mencicipi bir yang sudah lama ditunggu.
Ternyata, Sapporo dan FamilyMart mendengar pelanggan mereka dan perusahaan mengirim pernyataan terbarunya yang memutuskan untuk tetap menjual bir eksklusif itu.
"Pada 13 Januari, kami membatalkan keputusan untuk menangguhkan penjualan dan ingin memberi tahu Anda bahwa produk tersebut akan dijual mulai dijual pada 2 Februari."
"Kami ingin mengucapkan terima kasih atas opini hangat Anda dan dengan tulus meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan kepada begitu banyak pelanggan karena perubahan kebijakan."
Baca Juga: Lagi Pesta Miras, Pria Ini Cekoki Bir ke Keponakannya yang Berusia 4 Bulan
Perusahaan menjelaskan bahwa kaleng tersebut akan dijual dengan tulisan 'Lagar' yang salah dieja, sambil mengingatkan pelanggan bahwa hal itu sama tidak mempengaruhi kualitas bir di dalam kaleng.
Kaitakushi Beer Tailored memproduksi bir menggunakan metode tradisional yang sama dengan pabrik bir pertama Jepang, Kaitakushi Brewery yang didirikan di Sapporo, Hokkaido, pada tahun 1897.