Suara.com - Tim DVI Polri sudah mengidentifikasi 55 korban Sriwijaya Air SJ 182 hingga hari ke-18 rekonsiliasi, Selasa (26/1/2021).
Sore ini, 2 korban anak dibawah umur berhasil dikenali berdasarkan identifikasi DNA.
"Tim rekonsiliasi alhamdulillah sore ini mengidentifikasi sebanyak 2 jenazah melalui identifikasi DNA dan rekam medis," kata Karumkit RS Polri Brigjen Asep Hendradiana di RS Polri, Jakarta Timur, Selasa sore.
Adapun dua korban yang berhasil teridentifikasi hari ini merupakan anak di bawah umur, yakni Zurisya Zuar Zai perempuan berusia 8 tahun dan Umbu Kristin Zai perempuan berusia 2 tahun.
Baca Juga: Makamkan Adik dan Iparnya, Korban Sriwijaya Air, Yusdi: Sudah Takdir Allah
Kedua korban merupakan kakak beradik. Keduanya menumpangi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan ibu kandungnya bernama Arneta Fauzia dan satu bayi bernama Nuntius Zai.
"Keduanya berhasil teridentifikasi dengan data pembanding DNA dari ibu kandung dan ayah kandung. Ini masih satu keluarga, dan sudah lengkap satu keluarga berhasil teridentifikasi," kata salah satu tim Lab DNA, Niken dalam kesempatan yang sama.
Sejauh ini dengan penambahan 2 korban dikenali, total sudah 55 korban berhasil teridentifikasi. Dengan rincian 27 laki-laki, dan 28 perempuan. Kekinian sisa 7 korban yang belum berhasil dikenali.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
Baca Juga: Anak Jadi Korban Sriwijaya Air, Ayah: Athar Sering Ingatkan Salat di Masjid
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.