Kejadian bermula ketika Rian dilarikan ke rumah sakit karena disebut terjatuh saat menjalani pendidikan.
Etta juga dihubungi oleh salah satu pendidik Rian, untuk mendatangi IGD guna memberikan dukungan terhadap korban.
Sesampainya di rumah sakit, Etta melihat Rian sudah dalam kondisi koma dan tubuhnya penuh luka. Salah satu pendidik mengatakan, luka-luka itu disebabkan karena Rian terjatuh.
Namun, luka-luka yang dilihat Etta pun tidak menunjukkan akibat jatuh. Karena luka-luka yang dilihatnya itu seperti luka di jemari kaki, pelipis, dan pinggang belakang.
"Terus besoknya kita mandikan Rian, ibu temukan ini (luka) melepuh besar seperti warna putih ada di bawah pusar. Terus ini juga yang melepuh di belakang punggung di pinggang. Nah, kami keluarga sangat kaget kok bisa ada seperti ini," ujarnya.
Pihak rumah sakit tidak menginformasikan soal penyebab kematian Rian yang sebenarnya. Pasalnya, pihak keluarga tidak pernah mendapatkan hasil visum.
Justru yang ada, pihak keluarga hanya memperoleh hasil resume pemeriksaan umum. Dalam hasil tersebut Rian disebutkan mengalami infeksi luas yang menyebabkan kegagalan organ dan tekanan darah sangat rendah.
Kondisinya Rian pun bisa mengancam jiwa yang disebabkan infeksi lokal, seluruh sistem parah dan segera memerlukan bantuan medis.
Kemudian, Rian didiagnosis mengalami radang otak dan sekitarnya, karena suatu kondisi yang disebabkan oleh virus dan pendarahan pada ruangan antara otak serta jaringan yang menutupi otak.
Baca Juga: Polisi Tangkap Kapal Penyelundup Miras di Saloko, Isinya Bikin Tepuk Jidat
Resume itu ditandatangani oleh dr Endang. Tetapi, Etta mengaku tidak pernah diberikan hasil visum lebih lanjut oleh pihak RS.