Fungsi GeNose C19
![Petugas mengetes kantong nafas milik pegawai PT KAI (Persero) dengan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/23/82886-penerapan-alat-pendeteksi-covid-19-genose-di-stasiun-pasar-senen.jpg)
Melihat cara kerja yang dideskripsikan tadi tentu Anda sudah membayangkan apa fungsi utama dari alat ini.
GeNose sendiri memiliki fungsi utama untuk membantu deteksi dini kondisi seseorang dan meningkatkan pendataan secara cepat terkait penyebaran Covid-19. Dengan durasi pengetesan yang hanya dua menit saja, maka jumlah orang yang dites bisa ditingkatkan.
Meski demikian penggunaan GeNose tidak serta merta menggantikan tes Rapid dan Antigen. Nantinya hasil dari GeNose sendiri menjadi pelengkap kedua tes yang lebih dulu diterapkan tersebut.
Ketika hasil tes menyatakan negatif, maka bisa diindikasikan seorang tidak mengidap Covid-19. Ketika hasilnya dinyatakan positif, maka kemudian diberikan rujukan untuk melakukan konfirmasi dengan menjalani tes PCR.
Lalu Berapa Tarif GeNose yang Akan Dikenakan?
Tingkat akurasi GeNose diklaim mencapai lebih dari 90%. Namun bukan berarti tarif yang dipatok akan cenderung mahal.
Jika tes Rapid, tes Antigen, atau swab PCR harganya mencapai ratusan ribu rupiah, ternyata harga GeNose sendiri diperkirakan hanya memakan biaya sebesar Rp. 15,000 sampai dengan Rp. 25,000 saja untuk sekali pengetesan. Cukup murah untuk membantu menguatkan data secara umum bukan?
Instalasi perangkat GeNose sendiri sudah direncanakan oleh Menteri Perhubungan akan diinisiasi untuk penggunaan kereta jarak jauh. Kebijakan itu diperkirakan akan dimulai pada 5 Februari 2021 mendatang.
Baca Juga: Ada GeNose, Penumpang Bus Jadi Harus Bayar Tiket Lebih Mahal Rp 20 Ribu
Semoga dengan inovasi terbaru ini, program pendataan yang dilakukan pemerintah bisa lebih cepat dilaksanakan, dan membawa dampak baik bagi masyarakat luas. Demikian fakta-fakta GeNose mulai dari cara kerja, fungsi hingga tarifnya.