Sedang Syuting, Seorang Reporter Wanita Dilecehkan, Pelaku Langsung Kabur

Senin, 25 Januari 2021 | 11:34 WIB
Sedang Syuting, Seorang Reporter Wanita Dilecehkan, Pelaku Langsung Kabur
Krista Sharpe, seorang reporter yang mengalami pelecehan saat syuting.[Twitter]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang reporter di Kanada mendapat umpatan vulgar dari sekelompok pria saat sedang liputan, pelaku saat ini sedang diburu polisi.

Menyadur News.com.au, Minggu (24/1/2021) Kepolisian Kanada sedang menyelidiki sekelompok pria setelah melontarkan kata-kata kotor kepada seorang reporter TV.

Krista Sharpe, seorang reporter untuk CTV Kanada, sedang syuting di kota Kitchener di Ontario. Saat mengambil gambar seorang pria dari dalam mobil berteriak "f ** k her in the p *** y".

Pria yang belum diketahui identitasnya tersebut kemudian langsung tancap gas setelah mengeluarkan kata-kata kotor dang Krista langsung menghentikan siarannya.

Baca Juga: Hadiri Pesta Ulang Tahun, 11 Orang Positif Covid-19 Termasuk Balita 3 Tahun

Krita membagikan insiden tersebut di akun Twitter-nya dan, menulis: "Ini tidak lucu dan tidak keren."

"Meskipun saya ingin mengatakan bahwa itu tidak mengganggu saya, tapi tetap saja. Itu membuatku merasa sial," tulisnya.

Krista mengatakan pelecehan itu sangat mengkhawatirkan karena dia sering bekerja sendiri. "Ini masih terjadi pada reporter wanita di mana-mana dan harus dihentikan." tegasnya.

Polisi Regional Waterloo menanggapi cuitan dari Krista tersebut dan mengatakan petugas akan menyelidiki masalah tersebut.

"Kami sangat menyesal melihat @Kajar ini. Itu sama sekali tidak dapat diterima," tulis pihak kepolisian melalui cuitan di Twitter.

Baca Juga: Ikut Misi Artemis, Kanada Akan Kirim Astronot ke Bulan

Kepala Kepolisian Daerah Waterloo Bryan Larkin mengatakan video itu, yang telah dibagikan ribuan kali, diserahkan sebagai barang bukti, CBC melaporkan.

"Insiden ini tidak bisa diterima, vulgar dan menyinggung. Tidak ada yang menjadi sasaran kebencian dan intimidasi di tempat kerja," cuit Larkin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI