Begini Jurus Pengubur Jenazah di TPU Bambu Apus Agar Tak Terpapar Corona

Jum'at, 22 Januari 2021 | 15:39 WIB
Begini Jurus Pengubur Jenazah di TPU Bambu Apus Agar Tak Terpapar Corona
Penampakan petugas menguburkan jenazah pasien Corona di TPU Bambu Apus. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petugas penggali dan pengubur jenazah pasien Covid-19 menjadi salah satu profesi yang rentan terpapar virus asal negeri Tiongkok tersebut. Menerapkan protokol kesehatan dan pintar-pintar menjaga kesehatan dengan cara konsumsi vitamin merupakan hal wajib dilakukan mereka.

Hal itu seperti apa yang disampaikan para penggali dan pengubur jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur.

Cuaca tak menentu akhir-akhir ini menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang bertugas sebagai garda terakhir.

Jumat (22/1/2021) sekira pukul 10.00 WIB para garda terakhir itu sudah terlihat sibuk. Sebagian dari mereka bertugas menggali pusara, sebagian lagi sibuk melakukan prosesi pemakaman dengan protokol.

Baca Juga: TPU Bambu Apus Terapkan Sistem Tumpang Jika Lahan untuk Jenazah Covid Penuh

Sekira 10 menit sekali sirine ambulans pembawa jenazah Covid-19 terdengar merapat ke TPU tersebut. Salah satu dari petugas kemudian melemparkan celetukan.

"(Ambulans) sudah datang lagi saja," celetuk salah satu pengubur jenazah Covid dengan menggenggam air mineral kemasan di tangannya.

Pengelola TPU Bambu Apus akan menerapkan sistem tumpang jika lahan untuk jenazah pasien covid-19 penuh. (Suara.com/Bagaskara)
Pengelola TPU Bambu Apus akan menerapkan sistem tumpang jika lahan untuk jenazah pasien covid-19 penuh. (Suara.com/Bagaskara)

Para garda terakhir tersebut memang terlihat hanya sesekali bisa curi-curi waktu untuk istirahat menegak minuman air kemasan dan camilan apa pun yang ada di posko.

Saat itu lah Suara.com mencoba menghampiri meraka mencari tahu suka duka menjadi garda terakhir penanganan pandemi covid di Tanah Air.

Khaerudin (54), petugas pertama yang mau membagikan kisahnya. Ia mengaku sudah hampir 10 bulan mengubur jenazah dengan protokol covid. Ia sendiri biasa bertugas di TPU Pondok Ranggon namun kali ini diperbantukan ke TPU Bambu Apus.

Baca Juga: Jenazah Covid Banyak hingga Sulit Istirahat, Petugas TPU: Insyaallah Kuat

Ia mengaku awal menjalani pekerjaan tersebut sempat terbesit takut terpapar virus corona. Namun, 10 bulan pengalaman dimilikinya membuat dirinya mempunyai mental kuat.

"InsyaAllah punya pengalaman di pondok Ranggon kita terapkan di sini. Kami punya mental gitu aja," kata Khaerudin.

Salah satu petugas di TPU Bambu Apus yang dijadikan pemakaman khusus jenazah Corona. (Suara.com/Bagaskara)
Salah satu petugas di TPU Bambu Apus yang dijadikan pemakaman khusus jenazah Corona. (Suara.com/Bagaskara)

Namun hal tersebut bukan menjadikan penyebaran virus corona sebagai hal yang enteng. Menerapkan protokol ketat dengan pulang selalu jaga jarak dengan keluarga hingga konsumsi vitamin rutin jadi tameng tersendiri baginya.

"Kami pulang mandi dulu bersih-bersih semua baru kita ketemuan keluarga. Vitamin dari relawan kan banyak, kita minum setiap hari itu enggak lupa," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan, Amin, petugas pengubur jenazah pasien covid lainnya. Ia mengaku sebelum dan sesudah bekerja selalu mengonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuhnya dari paparan virus corona.

"Alhamdulillah rutin kami konsumsi vitamin aja, banyak kan tuh dari donasi relawan-relawan itu ya," kata Amin.

Sementara itu, keduanya sudah mengaku ikhlas menjalani pekerjaan tersebut. Mereka menganggap apa yang dikerjakan merupakan bagian dari ibadah.

Namun di sisi lain, keduanya mengaku sudah kelelahan memakamkan jenazah covid. Mereka berpesan agar masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan dan tak anggap remeh Covid-19.

"Pesan saya buat masyarakat di luar sana patuhi lah protokol yang ada kasihan kami yang ada di sini sebagai garda terakhir. Mungkin jangan sampai ada pertentangan di luar sana jangan anggap remeh penyakit ini itu jangan sampai," tutupnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI