Hilang Tiga Bulan, Jack Ma Akhirnya Kembali ke Hadapan Publik

Kamis, 21 Januari 2021 | 14:30 WIB
Hilang Tiga Bulan, Jack Ma Akhirnya Kembali ke Hadapan Publik
Mantan CEO Alibaba Group, Jack Ma. [STR/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jack Ma, pendiri perusahaan e-commerce terbesar di China, Alibaba, pada hari Rabu akhirnya tampil di muka publik setelah sempat menghilang selama 3 bulan.

Menyadur Deutsche Welle, Kamis (21/1/2021) The Jack Ma Foundation mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "Jack Ma berpartisipasi dalam acara tahunan Pedesaan Pengajar Inisiatif pada tanggal 20 Januari."

Dalam video berdurasi 50 detik itu, Jack Ma mengucapkan selamat kepada para guru yang didukung yayasannya. Namun, pengusaha China tersebut tidak menyebutkan tentang hilangnya dia dari publik.

Spekulasi atas hilangnya Jack Ma muncul setelah pendiri Alibaba tersebut tidak tampil dalam acara TV-nya.

Miliarder China tersebut tidak muncul di depan umum sejak 24 Oktober, ketika dia mengecam sistem regulasi keuangan China dalam pidatonya di sebuah forum di Shanghai.

Kritik itu mengecewakan otoritas negara yang menangguhkan rencana debut pasar saham bernilai miliaran dolar dari Ant Group, sebuah platform keuangan yang tumbuh dari layanan pembayaran Alibaba, Alipay.

Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong melonjak lebih dari 10% karena berita kemunculan kembali Jack Ma beredar.

"Kemunculan kembali Jack Ma telah memberikan ketenangan pikiran investor setelah banyak rumor, memungkinkan mereka untuk menumpuk saham yang telah lesu di pasar," ujar Steven Leung, direktur penjualan di pialang UOB Kay Hian Hong Kong kepada Reuters News agen.

Meroketnya Ant Group dan peran dominan dalam lanskap keuangan China telah menarik perhatian regulator China, yang telah mencoba memperlambat laju pertumbuhannya.

Baca Juga: Alasan di Balik Indonesia Pilih Vaksin Sinovac, Amerika Responnya Lamban

Pengamatan saat ini terhadap Ant Group dan Alibaba dilakukan ketika China memeriksa dengan cermat pengaruh sektor internet negara itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI