Suara.com - Jack Ma, pendiri perusahaan e-commerce terbesar di China, Alibaba, pada hari Rabu akhirnya tampil di muka publik setelah sempat menghilang selama 3 bulan.
Menyadur Deutsche Welle, Kamis (21/1/2021) The Jack Ma Foundation mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, "Jack Ma berpartisipasi dalam acara tahunan Pedesaan Pengajar Inisiatif pada tanggal 20 Januari."
Dalam video berdurasi 50 detik itu, Jack Ma mengucapkan selamat kepada para guru yang didukung yayasannya. Namun, pengusaha China tersebut tidak menyebutkan tentang hilangnya dia dari publik.
Spekulasi atas hilangnya Jack Ma muncul setelah pendiri Alibaba tersebut tidak tampil dalam acara TV-nya.
Baca Juga: Alasan di Balik Indonesia Pilih Vaksin Sinovac, Amerika Responnya Lamban
Miliarder China tersebut tidak muncul di depan umum sejak 24 Oktober, ketika dia mengecam sistem regulasi keuangan China dalam pidatonya di sebuah forum di Shanghai.
Kritik itu mengecewakan otoritas negara yang menangguhkan rencana debut pasar saham bernilai miliaran dolar dari Ant Group, sebuah platform keuangan yang tumbuh dari layanan pembayaran Alibaba, Alipay.
Saham Alibaba yang terdaftar di Hong Kong melonjak lebih dari 10% karena berita kemunculan kembali Jack Ma beredar.
"Kemunculan kembali Jack Ma telah memberikan ketenangan pikiran investor setelah banyak rumor, memungkinkan mereka untuk menumpuk saham yang telah lesu di pasar," ujar Steven Leung, direktur penjualan di pialang UOB Kay Hian Hong Kong kepada Reuters News agen.
Meroketnya Ant Group dan peran dominan dalam lanskap keuangan China telah menarik perhatian regulator China, yang telah mencoba memperlambat laju pertumbuhannya.
Baca Juga: Produksi Volkswagen di China Menurun, Ini Penyebabnya
Pengamatan saat ini terhadap Ant Group dan Alibaba dilakukan ketika China memeriksa dengan cermat pengaruh sektor internet negara itu.
Pada bulan November, China merilis rancangan peraturan untuk menekan praktik anti-persaingan di industri, seperti menandatangani perjanjian eksklusif dengan pedagang dan penggunaan subsidi untuk menekan pesaing.
Dalam pidatonya di bulan Oktober, Ma mengkritik regulator negara karena memiliki "mentalitas" kuno yang menghambat inovasi. Ia mengimbau agar mereka memberikan kemudahan akses permodalan bagi pengusaha dan kaum muda.
Jack Ma, seorang anggota Partai Komunis yang berkuasa, mengundurkan diri sebagai ketua Alibaba pada tahun 2019.
Orang terkaya di China, yang memiliki kekayaan bersih hampir 40 miliar dolar tersebut, mengatakan bahwa dia akan menggunakan masa pensiunnya untuk fokus pada pekerjaan filantropisnya, terutama di sekitar pendidikan.
Jack Ma akan tetap di dewan direksi Alibaba dan berfungsi sebagai mentor untuk manajemen baru perusahaan tersebut.