Tak Hadir Pelantikan, Trump Tetap Tinggalkan Surat "Ramah" untuk Joe Biden

Kamis, 21 Januari 2021 | 13:14 WIB
Tak Hadir Pelantikan, Trump Tetap Tinggalkan Surat "Ramah" untuk Joe Biden
Joe Biden (kiri) saat dilantik sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Front Barat Capitol AS di Washington, Amerika Serikat, Rabu (20/1/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/rwa.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Donald Trump meninggalkan surat yang disebut sangat murah hati kepada Joe Biden, meskipun tak menghadiri upacara pengambilan sumpah sebagai presiden Amerika Serikat ke-46.

Menyadur USA Today, Kamis (21/1/2021) juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengonfirmasi pada hari Rabu sebelum Biden mengambil sumpah bahwa Trump meninggalkan surat untuk penggantinya.

Presiden AS biasanya meninggalkan surat ucapan selamat dan dukungan di Oval Office untuk penggantinya, namun sejumlah pihak meragukan Trump akan melakukan hal tersebut.

Pihak Gedung Putih tidak merilis ada yang dituliskan oleh Trump kepada Biden, hanya mengungkapkan: "Itu adalah surat antara 45 dan 46," kata Deere.

Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden Baru AS, Trump Tak Hadiri Pelantikan

Kemudian pada hari Rabu setelah pelantikan, Joe Biden membenarkan bahwa dia menerima surat itu, mengatakan kepada wartawan dari Oval Office bahwa isi surat itu "sangat murah hati."

"Presiden menulis surat yang sangat murah hati," kata Biden. "Karena ini pribadi, saya tidak akan membicarakannya sampai saya berbicara dengannya. Tapi itu murah hati." jelas Biden.

Wakil Presiden Mike Pence juga meninggalkan secarik surat untuk penggantinya, Kamala Harris, sekaligus wapres wanita pertama di AS.

Di masa lalu, presiden meninggalkan secarik surat kepada penggantinya untuk menggarisbawahi pentingnya pekerjaan dan penghargaan, kesulitan dan kesepian yang terkadang menyertainya.

Surat tersebut juga secara umum mengesampingkan keberpihakan pada pemilihan dan menawarkan dukungan untuk kepresidenan yang sukses.

Baca Juga: Menit-menit Terakhir Menjabat, Trump Beri Pengampunan ke Mantan Penasehat

Presiden George W Bush menulis surat kepada Presiden Barack Obama, yang ditinggalkan di Meja Resolusi di Oval Office, memperingatkan Obama bahwa akan ada "saat-saat yang sulit", bahwa para pengkritiknya akan "mengamuk", bahwa "'teman-temannya' akan mengecewakan."

Tapi Bush menulis, "Anda akan memiliki Tuhan Yang Mahakuasa untuk menghibur Anda, keluarga yang mencintai Anda, dan negara yang menarik Anda, termasuk saya."

Obama mengikuti tradisi tersebut pada tahun 2017, mengingatkan Trump dalam catatannya bahwa presiden adalah penghuni "sementara" di Sayap Barat.

"Itu membuat kita menjadi penjaga institusi dan tradisi demokrasi - seperti supremasi hukum, pemisahan kekuasaan, perlindungan yang sama dan kebebasan sipil - yang diperjuangkan oleh leluhur kita,

"Terlepas dari dorongan dan tarikan politik sehari-hari, terserah kita untuk meninggalkan instrumen demokrasi kita setidaknya sekuat yang kita temukan." tulis Obama.

Presiden George HW Bush menulis kepada Presiden Bill Clinton pada tahun 1993, mengatakan bahwa dia "tidak pernah merasakan kesepian yang digambarkan oleh beberapa Presiden."

"Akan ada masa-masa sulit, yang diperparah oleh kritik yang Anda anggap tidak adil," tulisnya, menurut surat yang diposting di Instagram Hillary Clinton.

"Saya bukan orang yang baik untuk memberi nasihat; tapi jangan biarkan kritik membuat Anda patah semangat atau mendorong Anda keluar jalur." tulisnya.

Clinton juga meninggalkan catatan untuk Presiden George W. Bush pada 2001, menurut ABC News. "Mulai hari ini Anda adalah Presiden kita semua. Saya memberi hormat dan berharap Anda sukses dan penuh kebahagiaan." tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI