KPK Gali Keterangan Edhy Soal Temuan Uang di Rumah Dinas Menteri KKP

Kamis, 21 Januari 2021 | 10:29 WIB
KPK Gali Keterangan Edhy Soal Temuan Uang di Rumah Dinas Menteri KKP
Penampakan rumah dinas Menteri KKP saat dijabat oleh Edhy Prabowo jelang digeledah penyidik KPK. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggali keterangan eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus suap izin ekspor benih lobster atau benur.

Salah satunya adalah terkait sejumlah barang sitaan KPK, yakni sejumlah uang yang ditemukan di rumah dinas Edhy Prabowo.

"Kami mendalami dan mengkonfirmasi terkait barang bukti yang telah dilakukan penyitaan. Di antaranya, sejumlah uang yang ditemukan saat penggeledahan di rumah dinas jabatan menteri," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri, Kamis (21/1/2021).

Selain uang di rumah dinas, KPK turut mencecar Edhy terkait ponsel yang turut disita. Di mana ponsel itu sebagai alat Komunikasi Edhy dengan staf istri Edhy Prabowo, Ainul Faqih dalam penerimaan fee dari sejumlah perusahaan.

"Berupa handphone yang digunakan sebagai media komunikasi terkait dugaan permintaaan jatah fee kepada tersangka Ainul Faqih," ucap Ali.

Terakhir, KPK menggali keterangan Edhy terkait sejumlah bukti dokumen kasus suap izin ekspor benih lobster yang juga telah disita penyidik di sejumlah tempat penggeledahan.

Edhy diperiksa untuk melengkapi tersangka lainnya yakni, Direktur PT. DPP, Suharjito. Di mana Suharjito menjadi salah satu pihak yang diduga kuat menyuap Edhy.

Dalam kasus ini, KPK menemukan adanya dugaan bahwa Edhy memakai uang izin ekspor benih lobster untuk kebutuhan pribadinya.

Salah satu yang diungkap KPK, yakni untuk membeli beberapa unit mobil. Kemudian, adanya penyewaan apartemen untuk sejumlah pihak.

Baca Juga: Terungkap! Ada 14 Perusahaan Selundupkan Benih Lobster di Era Edhy Prabowo

Edhy dalam perkara ini diduga menerima suap mencapai Rp 3,4 miliar dan 100 ribu dolar Amerika Serikat. Uang itu sebagian diduga digunakan Edhy bersama istrinya untuk berbelanja tas hermes, sepeda, hingga jam Rolex di Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI