Bantah Listyo Orang Dekat Jokowi, Istana: Jangan Diartikan Macam-macam

Rabu, 20 Januari 2021 | 17:54 WIB
Bantah Listyo Orang Dekat Jokowi, Istana: Jangan Diartikan Macam-macam
Kabareskrim Polri yang juga calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) bersiap mengikuti Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri di ruang Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (20/1/2021). [ANTARA FOTO/Pool/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyangkal anggapan terpilihnya Komjen Pol  Listyo Sigit Prabowo menjadi calon tunggal Kapolri karena memiliki kedekatan dengan Presiden Jokowi. Hari ini, DPR telah menyetujui jenderal muda pilihan Jokowi itu untuk diangkat sebagai Kapolri menggantikan Jendral Idham Azis yang memasuki masa pensiun. 

Moeldoko mengklaim alasan Jokowi memilih Listyo, karena memiliki semua kriteria dari mulai kapasitas, kapabilitas, loyalitas dan integritas.

"Jadi semua agregat dari indikator-indikator yang dikenali dari awal itu memuculkan sebuah agregat. Dan agregat itu seseorang akan dipilih begitu. Jadi bukan karena macam-macam. Jangan diartikan macam-macam," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (20/1/2021).

Listyo diketahui pernah menjadi ajudan Jokowi saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo tahun 2014. Moeldoko menuturkan seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab yang luar biasa. Kata Moeldoko, kalau dia memiliki tanggungjawab yang luar biasa, maka harus mempunyai kemampuan yang luar biasa. 

"Itu berkaitan dengan capability seseorang. Kapasitas dia (Listyo) dalam mengadopsi berbagai persoalan, dia sudah terbukti," ucap dia.

Moeldoko melanjutkan, pemimpin juga harus memiliki loyalitas kepada negara dan integritas. Hal tersebut menjadi pertimbangan Jokowi memilih Listyo yang memiliki semua kriteria untuk menduduki jabatan Kapolri. 

"Seorang pemimpin harus punya loyality kepada negara. Itu pasti. Nggak bisa ditawar itu. Integritas satunya kata dengan perbuatan, itu juga yang selalu dilihat. Tanggungjawab dan seterusnya. Itu beberapa hal yang menjadi pertimbangan seseorang untuk bisa menduduki jabatan tertinggi di dalam sebuah organsiasi itu. Jadi pertimbangannya seperti itu. Bukan yang lain-lain," ucap dia.

Mantan Panglima TN itu tak mempermasalahkan Listyo yang melangkahi empat angkatan seniornya. Hal tersebut juga menjadi salah satu pertimbangan Jokowi menunjuk Listyo memimpin korps Bhangkara.

"Ya memang begini ya. Satu hal yang juga menjadi pertimbangan kalau kita menempatkan. Saya mantan panglima TNI memikirkan bagaimana memikirkan antara mempertimbangkan satu senioritas, yang kedua mempertimbangkan yang tadi itu," kata Moeldoko.

Baca Juga: Listyo Sigit Janji Tuntaskan Kasus Besar di 100 Hari Pertama Jabat Kapolri

Kendati demikian, Moeldoko memastikan Jokowi sudah memikirkan untuk kepentingan yang lebih besar kedepannya. Sehingga ada pertimbangan-pertimbangan lain yang dipilih Jokowi untuk mengusulkan Listyo menjadi calon Kapolri. 

REKOMENDASI

TERKINI