Suara.com - Jelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada hari Rabu, hampir 200.000 bendera Amerika Serikat dipasang di National Mall.
Menyadur Bussines Insider, Rabu (20/1/2021) Komite Pelantikan Presiden merancang 'Field of Flags' yang berisikan 200.000 bendera untuk mewakili puluhan ribu warga yang tidak dapat menghadiri upacara pelantikan.
Selain itu, panitia upacara pelantikan juga membuat 56 pilar cahaya untuk melambangkan seluruh 50 negara bagian dan wilayah Amerika Serikat.
Pada Senin malam, Gedung Capitol terlihat gagah dengan hiasan ratusan ribu bendera dan puluhan lampu yang terpasang tersebut.
Baca Juga: Berbisnis Pakai Visa Kunjungan di Bali, Kristen Gray Dideportasi
Kurang dari dua minggu setelah Capitol dilanda kerusuhan mematikan, ratusan bendera tersebut berfungsi sebagai pengingat jutaan orang yang membentuk bendera negara.
"Pelantikan ini menandai babak baru bagi rakyat Amerika - salah satu penyembuhan, pemersatu, dari bersatu," kata Tony Allen, kepala kantor eksekutif Komite Pelantikan Presiden.
"Saatnya untuk membalik halaman tentang era perpecahan ini. Kegiatan perdana akan mencerminkan nilai-nilai kita bersama dan berfungsi sebagai pengingat bahwa kita lebih kuat bersama daripada saat kita terpisah, seperti motto kita 'e pluribus unum'." sambungnya.
Warga Amerika tidak akan hadir secara fisik di National Mall, namun mereka dapat menyaksikan melalui siaran langsung ketika Biden dilantik menjadi presiden ke-46.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Jelang Dilantiknya Joe Biden Jadi Presiden AS
Sejak pandemi Covid-19 menyerang AS, lebih dari 24 juta orang telah terinfeksi dan hampir 400.000 orang telah meninggal, menurut data terbaru yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Biden menekankan bahwa sebagian besar kegiatan peresmian, yang biasanya diisi dengan parade megah, sebagian besar akan diubah menjadi virtual.
Namun, Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan mengambil sumpah jabatan mereka di tangga Gedung Capitol.