Suara.com - Joe Biden pamitan kepada kota kelahirannya Delaware untuk bertugas sebagai Presiden Amerika Serikat sambil meneteskan air mata.
Menyadur NBC News, Rabu (20/1/2021) Joe Biden menyampaikan pidato perpisahannnya dengan kampung halaman pada hari Selasa (19/1) di Wilmington, markasnya saat bertempur di pilpres AS.
Saat menyampaikan pidatonya, Joe Biden terlihat berulang kali meneteskan air mata yang sangat emosional.
"Maafkan emosinya, tapi ketika saya mati, Delaware akan tertulis di hati saya. Dan hati semua orang. Kami cinta kalian semua. Anda telah berada di sana untuk kami dalam hal baik dan buruk. Anda tidak pernah pergi. Dan saya bangga, bangga, bangga menjadi putra Delaware," kata Biden, dengan air mata mengalir di wajahnya.
Baca Juga: Sampel Bulan yang Dibawa Cina ke Bumi akan Dipinjamkan ke Peneliti
"Dan saya bahkan lebih bangga berdiri di sini melakukan ini dari fasilitas Mayor Beau Biden. Hadirin sekalian, saya hanya punya satu penyesalan. Dia tidak ada di sini," lanjut Biden, yang terus menangis saat mengenang putranya.
Biden menyampaikan pidatonya di Pusat Cadangan Angkatan Bersenjata Mayor Joseph R (Beau) Biden III, nama yang diambil dari mendiang putranya, yang meninggal pada 2015 karena kanker otak.
Beau Biden pernah bertugas di Irak dengan Delaware Army National Guard, dan pusat cadangan bersenjata tersebut dinamai untuk menghormatinya pada 2016.
Sebelumnya memulai pidatonya, pria yang menjabat sebagai senator AS dari negara bagian selama 36 tahun, tersedak ketika ia mengingat bagaimana perjalanannya selama puluhan tahun ke Gedung Putih dimulai di Delaware.
"Ini agak emosional bagiku," katanya. "Ini sangat pribadi bagi saya bahwa perjalanan kita ke Washington dimulai di sini." ujar Biden.
Baca Juga: Pelantikan Joe Biden Bertabur Bintang, Donald Trump Kesal
Pidato yang ia sampaikan tersebut merupakan pidato keduanya sebelum ia resmi dilantik bersama Kamala Harris pada Rabu (20/1).
Selasa malam, dia dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris berpidato di kolam refleksi Lincoln Memorial di Washington DC untuk menghormati korban Covid-19.
Mereka dijadwalkan akan menghadiri acara tersebut pukul 05:30 sore waktu setempat, sehari sebelum dilantik pada siang hari di Gedung Capitol AS.
Tantangan terbesar pemerintahan Biden adalah mengatasi pandemi virus corona selama periode terburuknya dan mencoba mendistribusikan vaksin secara nasional.
Presiden terpilih itu menyusun rencana komprehensif minggu lalu untuk menyuntikan vaksin kepada warga Amerika Serikat untuk membendung penyebaran Covid-19.
Dalam semalam, Amerika Serikat melampaui 400.000 kematian akibat Covid-19, menurut penghitungan NBC News. Pada Selasa pagi, AS telah melaporkan 400.103 kematian terkait virus corona dan 24.177.574 kasus positif.
Dalam dua minggu terakhir, rata-rata 3.286 orang di negara itu meninggal karena penyakit tersebut setiap hari.
Presiden Donald Trump tidak memiliki jadwal acara publik pada hari Selasa, sekaligus hari terakhirnya di Gedung Putih.
Wakil Presiden Mike Pence akan menghabiskan hari penuh terakhirnya di kantor memimpin pertemuan gugus tugas Covid-19 di Ruang Situasi Gedung Putih.