Kasus Covid di Indonesia Memprihatinkan, Ketua Satgas IDI: Tak Perlu Panik

Selasa, 19 Januari 2021 | 18:52 WIB
Kasus Covid di Indonesia Memprihatinkan, Ketua Satgas IDI: Tak Perlu Panik
Ilustrasi--Petugas tenaga kesehatan beraktivitas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Minggu (15/11/2020). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 IDI Zubairi Djoerban menilai kalau jumlah kasus positif di Indonesia memprihatinkan. Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak perlu panik menghadapinya. 

Zubairi menjelaskan bahwa meskipun jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat, tetapi belum masuk ke negara dengan jumlah positif terbanyak. Sebut saja Amerika Serikat, India dan Brazil yang menempati posisi tiga teratas sebagai negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak. 

"Sekarang ini rangking Indonesia untuk Covid-19 masih di nomor 19, masih di bawah satu juta (kasus) dibandingkan dengan negara-negara lain yang mulai Meksiko, Inggris, Spanyol, Prancis, Amerika apalagi dan India itu sudah jauh di atas kita," jelas Zubairi dalam sebuah diskusi daring, Selasa (19/1/2021). 

"Jadi, memang mengkhawatirkan namun tidak seberat beberapa negara lain, tentu ini amat memprihatinkan," sambungnya. 

Baca Juga: Mengapa Harus Skrining Sebelum Vaksinasi? Ini Penjelasan Pakar Imunologi

Zubairi menerangkan bahwa kenaikan jumlah itu terasa ketika melihat naiknya positivity rate Indonesia. Indonesia sempat mencatat positivity ratenya 15 persen tetapi terus naik secara bertahap hingga menyentuh di atas 95 persen. 

Banyak faktor yang membuat positivity rate Covid-19 terus meningkat. Mulai dari demonstrasi menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law, masa liburan panjang, mulai dibukanya pesantren hingga pertemuan-pertemuan masyarakat yang menimbulkan kerumunan. 

"Jadi memang penyebabnya banyak dan yang tidak taat misalnya tidak pakai masker itu masih banyak sekarang ini kalau ke luar rumah."

Zubairi berpesan untuk tidak panik asalkan masyarakat benar-benar menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-harinya. Kemudian juga menurutnya mesti ada peningkatkan jumlah testing meskipun saat ini jumlah test Covid-19 terus diupayakan untuk memenuhi target. 

"Tes sekarang sudah makin banyak dikerjakan per hari itu bagus, namun masih kurang, harus dinaikan terus jumlah tesnya," tuturnya. 

Baca Juga: Dunia Mulai Program Vaksinasi Covid-19, WHO Waspadai Ketimpangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI