Suara.com - Kubu Sugi Nur Raharja alias Gus Nur kembali melayangkan permohonan penangguhan penahanan terkait perkara ujaran kebencian. Kali ini, permohonan itu disampaikan dalam sidang perdana yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2021).
Diketahui, saat ini Gus Nur masih mendekam di Rumah Tahanan Bareskrim Polri. Dengan demikian, dalam sidang kali ini, dia hanya hadir secara virtual dan diwakili oleh tim kuasa hukumnya.
Ketua tim kuasa hukum Gus Nur, Ahmad Khazinudin mengatakan, sebelumnya pihaknya telah melayangkan permohonan pada 12 Januari 2021 lalu. Permohanan itu, kata Khazinudin, telah dijamin oleh para tokoh dan ulama.
"Maka, melalui majelis yang mulia hari ini kami ingin mengajukan ulang konfirmasi terhadap hal tersebut. Dan mohon untuk dipertimbangkan," kata Khazinudin di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Khazinudin pun memohon agar majelis hakim mengabulkan permohonan yang meraka layakan. Alasannya, saat ini sedang masa pandemi Covid-19 dan pihak keluarga Gus Nur serta kuasa hukum tidak mendapat akses untuk menjenguk sang pesakitan.
"Mohon dikabulkan, karena pertana ini kondisi Pandemi, lalu juga ada anak kecil, ketiga selama ini akses untuk menjenguk baik dari keluarga dan kuasa hukum juga terhalang dengan alasan pandemi ini," sambungnya.
Khazinudin pun meminta agar Gus Nur juga dapat dihadirkan selama persidangan berlangsung. Pasalnya pada perkara yang sama di Jawa Timur, Gus Nur bisa hadir di ruang sidang.
"Tentu saja kami minta menghadirkan terdakwa karena sebelumnya Gus Nur pernah di dakwa dengan perkara yang sama di jawa timur, hadir tepat waktu dan tidak menggangu jalannya persidangan," papar Khazinudin.
Gus Nur pun diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya saat sidang berlangsung. Dia juga berharap agar permohonannya dapat segera dikabulkan oleh majelis hakim.
Baca Juga: Terkuak di Sidang, Gus Nur Hina Ketum NU dan Wapres Maruf Sopir Mabuk
"Tadi soal penangguhan penahanan mudah-mudahan dikabulkan karena saya merasa dizalimi, 3 bulan lebih di sini," kata Gus Nur.