Suara.com - Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat terus bertambah. Hingga Selasa (19/1/2021) ini sudah ditemukan 90 orang korban meninggal dunia.
Komandan Korem (Danrem) 142 Taro Ada Taro Gau, Brigjen Firman, mengatakan data tersebut merupakan data per pukul 16.00 WITA sore ini.
"Korban gempa di Majene dan Mamuju total meninggal dunia ada 90 orang, terdiri dari Mamuju 79 dan Majene 11 orang," kata Firman dalam jumpa pers virtual dari Majene, Selasa (19/1/2021).
Selain itu, tercatat 679 orang luka ringan serta terdapat 253 orang mengalami luka berat. 189 orang luka berat di Kabupaten Mamuju dan 64 orang luka berat di Kabupaten Majene.
Baca Juga: Kantor Gubernur Sulbar Ambruk Kena Gempa, Jokowi: Usai Audit, Kita Bangun
Kemudian 19.435 orang juga masih mengungsi, dengan rincian 15.014 orang mengungsi di Kabupaten Mamuju dan 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene.
Tim SAR gabungan yang terdiri 1.625 personel terus melakukan pencarian di 20 sektor untuk mengevakuasi korban yang diduga masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sudah terjadi 31 kali gempa di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat terhitung sejak 14-18 Januari 2021.
Potensi gempa susulan masih akan terus terjadi dalam beberapa hari ke depan dengan intensitas gempa yang mulai berkurang.
Warga yang tinggal di pesisir pantai juga diimbau untuk segera melakukan evakuasi mandiri menjauhi pantai jika terjadi gempa kuat di pantai, mengingat pesisir Majene pernah terjadi tsunami pada tahun 1969.
Baca Juga: Dokter Gigi Salurkan Bantuan Senilai Rp 100 juta untuk Korban Gempa Sulbar
Begitu pula dengan masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan atau yang melewati jalan di tepi tebing curam, perlu waspada karena gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran.