Cina Mau Pinjamkan Sampel Bebatuan Bulan Asalkan Penuhi Syarat

Selasa, 19 Januari 2021 | 15:44 WIB
Cina Mau Pinjamkan Sampel Bebatuan Bulan Asalkan Penuhi Syarat
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sampel bulan yang berhasil dibawa ke bumi dengan wahana antariksa Chang'e-5 akan dibagikan kepada para peneliti dari negara lain, dengan syarat wajib mematuhi serangkaian aturan yang dikeluarkan Cina.

Hampir lima dekade berselang, Cina berhasil membawa sampel bebatuan bulan ke bumi.

Kantor berita Xinhua melaporkan pada Senin (18/01) bahwa sampel tersebut akan dibagikan kepada peneliti dari negara lain asalkan para diplomat mereka dapat mematuhi aturan Cina terkait proses peminjaman dan pengembalian sampel.

Para diplomat dari berbagai negara diundang untuk mendengarkan Beijing menyusun aturan mengenai perawatan dan penanganan sampel bulan hingga bagaimana nantinya terobosan ilmiah akan dibagikan.

Baca Juga: NASA Ukur Seberapa Gelap Luar Angkasa dan Total Jumlah Galaksi

Wahana antariksa Cina Chang'e-5 mengambil sampel bebatuan bulan pada Desember tahun lalu.

Keberhasilan ini menjadikan Cina sebagai negara ketiga yang mengambil sampel dari bulan setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet pada 1960-an dan 1970-an.

"Kami masih dalam tahap persiapan awal meneliti sampel bulan," kata Pei Zhaoyu, Wakil Direktur Program Bulan Cina.

Para ahli berharap sampel yang dibawa pesawat ruang angkasa Chang'e-5 dapat memberikan informasi baru mengenai sejarah dan evolusi bulan.

Material sampel bulan Administrasi Luar Angkasa Nasional Cina mengungkapkan Chang'e-5 mengumpulkan sekitar 1,73 kilogram material dari Oceanus Procellarum atau "Ocean of Storms", sebuah area yang belum pernah dijelajahi manusia.

Baca Juga: Blue Origin Luncurkan Kapsul ke Luar Angkasa

Ada dua sampel yang dibawa, satu berasal dari permukaan dan satu lainnya diambil dari kedalaman dua meter.

Diperkirakan sampel dari area tersebut berusia 1,2 hingga 1,3 miliar tahun.

Setelah mendarat di bumi pada 19 Desember 2020, sampel tersebut dikirim ke laboratorium milik Observatorium Astronomi Nasional di bawah koordinasi Akademi Sains Cina. ha/hp (dpa dan berbagai sumber)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI