Sebagai Ketua KPCPEN, Airlangga Harusnya Terbuka Pernah Positif Covid-19

Selasa, 19 Januari 2021 | 13:47 WIB
Sebagai Ketua KPCPEN, Airlangga Harusnya Terbuka Pernah Positif Covid-19
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mendonorkan plasma konvalesen yang digelar PMI. (istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sikap Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Airlangga Hartarto, yang tidak mengumumkan ke publik bahwa pernah terpapar virus COVID-19 dinilai membahayakan penanganan pandemi di Indonesia.

Epidemiolog Griffith University di Australia, dr Dicky Budiman menilai seharusnya Airlangga sebagai pejabat publik memberi contoh ke masyarakat bahwa tidak perlu malu jika terpapar Covid-19 karena penyakit ini bukanlah aib yang menimbulkan stigma negatif.

"Keterbukaan itu dimulai dari keteladanan pejabat publik atau tokoh, kalau tidak terbuka ya bagaimana mau memberi imbauan dan contoh ke masyarakat bahwa penyakit ini bukanlah penyakit yang harus diberi cap stigma negatif," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Selasa (19/1/2021).

Airlangga yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu seharusnya terbuka untuk keperluan pelacakan kontak erat, mengingat pejabat publik terkadang bertemu dengan banyak orang yang tidak ia ketahui seluruhnya.

Baca Juga: Pegawai Positif Covid-19, Kantor Kecamatan Pasar Rebo Tutup 3 Hari

"Pejabat publik itu bertemu dan ditemui banyak orang sehingga ada peran penting keterbukaan itu untuk program tracingnya, kalau tidak terbuka berarti tracingnya juga tidak akan optimal atau berhasil," tegasnya.

Dicky menyebut sikap Airlangga ini tidak patut dicontoh, sebab seluruh pejabat publik bahkan Presiden Joko Widodo sendiri pernah mengumumkan kondisinya pasca kontak erat dengan pasien positif COVID-19.

"Kan menteri yang lainnya juga terbuka sudah menyatakan terpapar, bahkan pak Presiden Jokowi sendiri memberi contoh yang baik, ini harus dicontoh oleh para menterinya," tutup Dicky.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengungkapkan bahwa Airlangga pernah terpapar COVID-19 dalam acara 'Pencanangan Gerakan Nasional Donor Plasma Konvalesen', Senin (18/1/2021).

Airlangga hadir dalam acara tersebut sebagai pendonor Plasma Konvalesen, syarat menjadi pendonor adalah pernah terpapar COVID-19.

Baca Juga: Swab Terkini, Gubernur Jatim Lanjut Isolasi Lagi Setelah 18 Hari Karantina

Bahkan, kabar ini juga baru didengar oleh Istana yang mengaku tak tahu pembantu kepala negara itu pernah terpapar COVID-19.

"Kami tidak tahu juga kalau positif. Kalau saya dan jajaran Setpres tidak tahu, tidak ada pemberitahuan resmi," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kepada wartawan melalui pesan singkat, Selasa (19/1/2021).

Menurut Heru, Istana tidak bisa mengumumkan status kesehatan menteri secara sepihak tanpa konfirmasi dari menteri terkait.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI