Rawat Pasien Korban Gempa, TNI AL Boyong RS Terapung ke Sulbar

Selasa, 19 Januari 2021 | 10:49 WIB
Rawat Pasien Korban Gempa, TNI AL Boyong RS Terapung ke Sulbar
Kapal ES TNI AL KRI dr Suharso sesaat sebelum merapat ke dermaga Lanal Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (19/1/2021) ANTARA/HO-Lantamal VI
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rumah sakit terapung TNI AL atau KRI dr Soeharso-990 (SHS-990) dari Komando Armada II telah sandar di Dermaga Lanal Mamuju Provinsi Sulawesi Barat dan siap menerima pasien gawat yang menjadi korban gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo.

Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari melalui keterangan resminya Selasa mengatakan, KRI SHS-990 dikerahkan atas instruksi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

"KRI dr Suharso ini berlayar dari Koarmada II dan dikerahkan atas instruksi KSAL untuk mendukung kegiatan operasional dalam misi kemanusiaan," ujarnya.

Laksma TNI Benny Sukandari mengatakan, KRI dr Suharso dapat mendukung kegiatan operasional terutama dalam misi kemanusiaan terhadap bencana alam yang sedang terjadi termasuk dalam kegiatan operasi militer selain perang (OMSP).

Baca Juga: Unhas Bebaskan Pembayaran UKT Bagi Mahasiswa Terdampak Bencana Sulbar

Pada misi kemanusian di Mamuju, KRI SHS-990 didukung dua helikopter yang berguna untuk mengangkut korban gempa yang tidak terjangkau dan membawa 160 personel terdiri dari anak buah kapal (ABK) KRI 94 orang dan Tim Satgas 56 orang.

Danlantamal VI menerangkan KRI SHS-990 telah sandar di dermaga Lanal Mamuju dalam rangka Satgas Penanggulangan Bencana Alam di Sulawesi Barat.

Rumah sakit apung TNI AL ini tidak hanya membawa obat-obatan dan tenaga medis, namun juga bahan kebutuhan pokok serta peralatan listrik.

"Bahan bantuan yang dibawa KRI SHS-990, di antaranya dikumpulkan dari Pangkoarmada ll, Dispotmar, Diskes Koarmada II, Dopusbektim, Spotmar, Disharkap, Dismat, Dispsial, Dismatbek, PT. Lautan Berlian Nusantara, PLN, Moro Cakra dan dari Lantamal V Surabaya," ucapnya.

Sebelumnya, pada gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulbar, banyak bangunan maupun gedung-gedung roboh karena kuatnya guncangan tersebut. (Antara)
 

Baca Juga: Terbang ke Sulawesi, Ini Agenda Kunjungan Jokowi di Lokasi Gempa Sulbar

REKOMENDASI

TERKINI