Suara.com - Wakil Presiden Maruf Amin mengingatkan solidaritas masyarakat melalui donor plasma konvalesen untuk meningkatkan angka kasus kesembuhan pasien Covid-19.
"Dalam kondisi seperti sekarang ini, solidaritas yang tinggi sangat diperlukan di masyarakat. Khoirunnas anfauhum linnas, sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain," kata Maruf dalam acara Pencanangan Gerakan Nasional Pendonor Plasma Konvalesen, hari ini.
Transfusi plasma konvalesen merupakan metode yang dilakukan dengan mendonorkan antibodi SARS-Cov-2 yang terbentuk secara alami dalam tubuh para penyintas Covid-19.
Terapi plasma konvalesen untuk pasien Covid-19 sudah dilakukan di Cina, Argentina, dan Amerika Serikat. Bahkan Food and Drug Administration Amerika Serikat pada Agustus 2020 juga sudah mengizinkan penggunaan plasma konvalesen sebagai salah satu terapi bagi penderita Covid-19.
Baca Juga: Manjur Obati Pasien Covid, Menko PMK Ajak Penyintas Donor Plasma Konvalesen
"Hasil penelitian maupun praktik penggunaan plasma konvalesen di Indonesia, seperti yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia dan Kementerian Kesehatan, serta beberapa rumah sakit utama di Jakarta, Yogyakarta dan Malang juga menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu antara 60 sampai 90 persen," kata dia.
Pelaksanaan donor plasma konvalesen, kata dia, harus mendapat dukungan sistem data yang terintegrasi antara rumah sakit dan PMI untuk mengetahui data penyintas Covid-19 atau potensi calon donor.
Kemudian penambahan peralatan atau mesin apheresis untuk pengolahan darah di Unit Donor Darah yang menerima pelayanan donor plasma konvalesen.
"Hal ini sebagai wujud peduli kemanusiaan dalam membantu menyelamatkan nyawa manusia sehingga diharapkan mampu menekan angka kematian akibat Covid-19," kata dia.
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla mengatakan PMI sudah melakukan donor plasma konvalesen Covid-19 sejak Mei 2020.
Baca Juga: Di Balikpapan, Terapi Konvalesen Bantu 75 Persen Pasien Covid-19 Berat
Sejak Mei 2020, PMI telah mendonorkan sekitar 7 ribu plasma konvalesen kepada penderita Covid-19 atau sekitar 40 ribu per hari.
"Ini masih sangat kurang dibanding kebutuhan, tiap hari di seluruh RI minta kurang lebih 200, yang bisa kita penuhi 40-50 per hari," kata JK.
Perlu jumlah pendonor hingga lima kali lipat dari sekarang untuk memenuhi permintaan dari berbagai rumah sakit. Tiga orang pendonor bisa menyelamatkan tiga sampai enam pasien Covid-19 sehingga meningkatkan angka kesembuhan Covid-19, kata JK.
"Jadi merupakan amal luar biasa sebagaimana juga alam sampaikan semua penyakit ada obatnya, maka salah satu obatnya plasma konvalesen," ujarnya.