Suara.com - Ilmuwan mengatakan bahwa kuda nil peninggalan Pablo Escobar harus ditembbak mati untuk menghentikan keturunan mereka agar tidak merusak habitat di Kolombia.
Kuda nil itu diimpor secara ilegal oleh raja pengedar obat terlarang yang ditembak mati oleh pihak berwenang pada 1993, menurut laporan The Telegraph.
Dan sekarang tampaknya hewan buas itu mungkin menghadapi nasib yang sama dengan pemiliknya dahulu karena mereka telah menjadi spesies invasif.
Menyadur Daily Mirror, Senin (18/1/2021) kuda nil merupakan ancaman bagi satwa liar karena urine dan fesesnya beracun dan membuat hewan lain dan bahkan manusia sakit.
Baca Juga: Kebobolan 9 Gol dalam 2 Laga, Timnas Kolombia Resmi Pecat Carlos Queiroz
Hewan-hewan itu adalah bagian dari tanah seluas 7.000 hektar milik Pablo Escobar, termasuk kebun binatangnya sendiri.
Ketika Escobar terbunuh, sebagian besar hewan dipindahkan, tetapi diketahui bahwa empat kuda nil berhasil melarikan diri.
Menurut laporan The Telegraph, sekarang ada antara 80 dan 100 keturunan kuda nil yang lepas milik Pablo Escobar.
Karena mereka tidak memiliki predator nyata untuk ditakuti, beberapa ilmuwan memperkirakan mereka dapat meningkat menjadi 1.500 pada tahun 2024.
Berbagai solusi telah dilakukan, seperti merelokasi atau mengebiri hewan agar berhenti bereproduksi, tetapi ada kekhawatiran itu tidak efektif.
Baca Juga: Resmi, Carlos Queiroz Tinggalkan Timnas Kolombia
Menurut ahli ekologi Nataly Castelblanco-Martínez, satu-satunya solusi adalah dengan memusnahkan sejumlah kuda nil tersebut.
"Tidak ada yang menyukai gagasan menembak kuda nil, tetapi kami harus menerima bahwa tidak ada strategi lain yang akan berhasil," ujar ekolog Nataly Castelblanco-Martínez.
David Echeverri Lopez, seorang pemerhati lingkungan pemerintah, mengatakan ada perlombaan untuk mengebiri hewan, yang "telah menjadi bagian dari identitas lokal."
"Relokasi mungkin bisa dilakukan pada 30 tahun lalu, ketika hanya ada empat kuda nil," kata Castelblanco-Martínez.
"Kebiri juga bisa efektif jika pejabat telah menyediakan sumber daya yang cukup untuk program sejak awal, tetapi pemusnahan sekarang adalah satu-satunya pilihan." tegasnya.