Ditahan Setibanya di Moskow, AS dan Eropa Minta Pembebasan Alexei Navalny

Senin, 18 Januari 2021 | 15:26 WIB
Ditahan Setibanya di Moskow, AS dan Eropa Minta Pembebasan Alexei Navalny
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pejabat Amerika Serikat dan Eropa mengecam penahanan Alexei Navalny di Rusia dan menuntut agar ia "segera dibebaskan." Pengeritik keras pemerintahan Presiden Vladimir Putin itu ditahan setibanya di Moskow dari Jerman.

Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Joe Biden, mengeritik Moskow dan menyebut penangkapan Alexei Navalny "bukan hanya pelanggaran hak asasi manusia, tetapi penghinaan terhadap rakyat Rusia yang ingin suara mereka didengar."

"Saudara Navalny harus segera dibebaskan, dan para pelaku serangan keji atas nyawanya harus dimintai pertanggungjawaban," tulis Jake Sullivan di Twitter hari Minggu (17/01).

Presiden Dewan Eropa Charles Michel juga mengatakan di Twitter: "Penahanan Alexey Navalny setibanya di Moskow tidak dapat diterima. Saya minta pihak berwenang Rusia untuk segera membebaskannya."

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell lewat Twitter mengatakan, "politisasi peradilan tidak dapat diterima."

Seruan sanksi Eropa terhadap Moskow Prancis menyatakan "keprihatinan mendalam" atas penahanan Alexei Navalny.

"Bersama dengan mitra Eropa kami, (Prancis) mengikuti situasinya dengan kewaspadaan terbesar dan menyerukan pembebasannya segera," kata kementerian luar negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.

Beberapa negara Eropa menuntut pemberlakuan sanksi terhadap Rusia. Kelompok hak asasi Amnesty International mengatakan, pihak berwenang Rusia melakukan "kampanye tanpa henti" untuk membungkam Navalny.

"Penangkapan Navalny adalah bukti lebih lanjut bahwa pihak berwenang Rusia berusaha membungkamnya.

Baca Juga: Pulang ke Rusia, Alexei Navalny Ditangkap Tanpa Alasan yang Jelas

Penahanannya hanya menggarisbawahi pentingnya tuntutan untuk menyelidiki tuduhan bahwa dia diracun oleh agen-agen negara yang bertindak atas perintah dari tingkat tertinggi," kata Natalia Zviagina, Direktur Amnesty International Moskow.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI