Suara.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) telah memberikan masukan kepada Komisi III terkait calon tunggal Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo. Masukan itu disampaikan dalam rapat tertutup.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mengatakan masukan yang diberikan kepada Komisi III, salah satunya ialah terkait rekam jejak Listyo selama di kepolisian.
"Masukannya pertama masalah rekam jejak. Jadi kariernya dari nol sampai terakhir Kabareskrim bagaimana, ada enggak catatan-catatan yang negatif," kata Benny di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Senin (18/1/2021).
Selain menyoal rekam jejak, masukan lain yang disampaikan Benny dalam rapat ialah terkait prestasi apa saja yang pernah diraih Listyo.
Baca Juga: Rapat Tertutup, Komisi III Minta Masukan Kompolnas soal Komjen Listyo
"Apa saja prestasinya dimiliki atau yang pernah dicapai. Termasuk kelemahan-kelemahannya apa, itu semua sudah kita sampaikan. Itulah yang akan digunakan sebagai bagian fit and proper test nanti," kata Benny.
Komisi III menggelar rapat lanjutan guna meminta masukan terkait calon tunggal Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo. Setelah sebelumnya rapat dengan PPATK pada pekan kemarin, hari ini Komisi III rapat dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Wakil Ketua Komisi III, Adies Kadir yang memimpin jalannya rapat mengatakan, rapat dengan Kompolnas berlangsung tertutup.
Adies menerangkan berdasarkan daftar hadir secara fisik dan virtual, telah hadir sebanyak 6 dari 9 fraksi dengan total 25 dari 53. Ia berujar kehadiran tersebut sudah memenuhi kuorum.
Sementara itu dari pihak Kompolnas, diketahui Ketua Kompolnas Mahfud MD hadir secara virtual. Seangkan Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto hadir secara fisik di ruangan.
Baca Juga: Isu Konflik Faksi di Polri, Cakapolri Listyo Mampu Tahan Godaan Itu Gak?
"Maka perkenankanlah kami membuka rapat ini dengan mohon persetujuan rapat kita buat tertutup untuk umum. Setuju?" tanya Adies, Senin (18/1/2021).
Terpisah, Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni mengatakan bahwa uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Listyo sebagai calon tunggal Kapolri dilaksanakan pada Rabu (20/1/2021).
"(Fit and proper) Rabu tanggal 20 jam 10.00 pagi," kata Sahroni.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan transaksi keuangan milik Komjen Listyo Sigit Prabowo selaku calon tunggal Kapolri masih dalam tahap wajar. Hal itu diketahui usai Komisi III menggelar rapat tertutup bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sahroni mengatakan transaksi keuangan yang diperiksa tidak hanya milik Listyo. Melainkan juga orang-orang terdekat Listyo semisal istri, anak, teman dekat hingga rekan maupun keluarga.
"Tadi sudah ditanya terkait apa saja transaksi yang mencurigakan baik dalam maupun luar negeri. So far, masih dalam tahapan wajar dengan laporan di LHKPN. Jadi nanti Pak Ketua PPATK yang menyampaikan langsung terkait apa yang dia dapatkan dari hasil audit dari analisis keuangan," kata Sahroni di Kompleks Parlemen DPR, Jakarta, Kamis (14/1/2021).
Sahroni berujar hasil rapat dengan PPATK selanjutnya juga bakal menjadi bahan rapat pada pekan depan. Seperti diketahui uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Listyo diagendakan Selasa dan Rabu pekan depan.
"Jadi bahan minggu depan. So far, masih dalam tahap wajar," ujar Sahroni.
Diketahuiz Komisi III menggelar rapat dengar pendapat dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) siang ini. RDP tersebut terkait dengan proses uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.
Wakil Ketua Komisi III Pangeran Khairul Saleh berujar rapat dengan PPATK diperlukan guna mengetahui ada tidaknya aliran dana mencurigakan dari Komjen Listyo Sigit Prabowo selaku calon tunggal kapolri.
"Meminta penjelasan PPATK terkait dengan hasil pemantauan dan penelusuran keuangan calon Kapolri.
Apakah ada aliran yang mencurigakan baik di dalam negeri atau luar negeri," kata Pangeran kepada wartawan, Kamis (14/1/2021).
Sementara itu terkait uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test terhadap Listyo baru dilaksanakan pada pekan depan. Di mana sebelum fit and proper test, Komisi III bakal lebih dulu memanggil Kompolnas.
"Senin RDPU dengan Kompolnas; Selasa, Rabu fit and profer test," ujar Pangeran.