Suara.com - Awak kapal pengawas Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP menemukan sejumlah bagian pesawat dan korban kecelakaan pesawat maskapai penerbangan Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
“Dengan rasa simpati setinggi-tingginya kepada seluruh keluarga korban, di kesempatan ini kami konfirmasikan bahwa tim kami yang mengikuti SAR berhasil menemukan beberapa bagian pesawat dan jenazah korban,” kata Plt. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Antam Novambar dalam siaran pers di Jakarta, Senin (18/1/2021).
Antam menambahkan bahwa dalam proses pencarian tersebut, Tim KKP juga melibatkan nelayan di sekitar perairan Kepulauan Seribu.
Nelayan-nelayan tersebut, lanjutnya, diminta menginformasikan apabila menemukan benda-benda ataupun jasad korban kecelakaan pesawat SJ 182.
Baca Juga: Pakai Data CCTV Bandara, Cara Inafis Identifikasi Korban Sriwijaya Air
"Ini persis dengan yang kami laksanakan dalam pengawasan di laut, yaitu pendekatan partisipatif, jadi kami melibatkan nelayan-nelayan yang jumlahnya cukup banyak," ujar Antam.
Sementara itu, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada, Pung Nugroho Saksono yang memimpin komando pelaksanaan operasi SAR oleh Ditjen PSDKP tersebut menyampaikan bahwa secara umum pelaksanaan SAR berjalan dengan baik. Koordinasi juga berjalan sangat baik di bawah komando Basarnas.
"Semua komunikasi dilaksanakan dalam satu komando melalui channel khusus yang dikomandoi oleh Basarnas," ujar Pung.
Tim KKP yang terdiri dari Kapal Pengawas Perikanan Hiu 010 dan Sea Rider dari Pangkalan PSDKP Jakarta telah bergabung dalam proses pencarian korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 segera setelah pesawat tersebut dikonfirmasi jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Tim Ditjen PSDKP beranggotakan Awak Kapal Pengawas Perikanan yang telah banyak terlibat dalam misi SAR.
Baca Juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Pesawat Sriwijaya SJ 182
Seperti diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak di Kepulauan Seribu tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.
Sejumlah bagian utama pesawat termasuk kotak hitam yang memuat data-data penerbangan (FDR) telah ditemukan beserta sejumlah korban yang masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI Mabes Polri. (Antara)