Suara.com - Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menyebut integritas dan idealisme Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo akan diuji ketika resmi menjabat sebagai Kapolri. Khususnya dalam menghadapi beragam konflik kepentingan yang ada di internal Polri.
Hal itu dikatakan Bambang merespons pernyataan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang menyebut banyaknya konflik internal antar faksi di institusi Polri. Menurut Bambang, hal itulah yang menjadi salah satu tantangan Listyo sekaligus ujian terhadap integritas dan idealismenya jika resmi menjabat orang nomor satu di Korps Bhayangkara.
"Tantangannya adalah tarikan-tarikan yang kuat dari berbagai kepentingan dan faksi-faksi di internal. Dan di sini integritas dan idealisme Pak Listyo akan diuji, mampu tidak menahan godaan-godaan itu," kata Bambang saat dihubungi, Senin (18/1/2021).
Di sisi lain, sebagai angkatan muda yang melangkahi banyak seniornya, Listyo juga perlu melakukan konsolidasi ekstra terhadap beberapa kelompok di internal Polri. Tak sekadar menyatukan kelompok tersebut, tetapi juga menyatukan visi.
Baca Juga: Masa Kecil Calon Kapolri Komjen Listyo, Si Pendiam yang Pantang Bolos Kelas
"Menyatukan dalam satu visi membangun pondasi untuk masa depan Polri. Apakah Polri hanya akan jadi penjaga kepentingan rezim, atau kepentingan negara?," katanya.
Faksi di Internal Polri
Novel Baswedan sebelumnya membongkar aib besar Polri yang harus segera diselesaikan oleh Listyo ketika menjabat sebagai Kapolri.
Dalam kicauan di akun Twitter pribadinya @nazaqistsha, penyidik senior KPK sekaligus eks anggota Polri itu mengingatkan bahwa ada pekerjaan rumah yang cukup berat menanti Kapolri yang baru. Terutama menyelesaikan konflik di internal Polri.
Ia menyebutkan adanya sebuah fragmentasi di dalam tubuh Polri yang membuatnya sulit untuk melakukan reformasi.
Baca Juga: Polri Dipimpin Jenderal Angkatan Muda, Kompolnas: Sejarah Sudah Mencatat
“Banyak faksi di Polri yang sarat kepentingan dan saling menyandera. Sehingga pimpinan Polri tidak berani mereformasi Polri menjadi institusi yang dipercaya,” tulis pesan tersebut seperti dikutip dari Hops.id, Jumat (15/12021).
Meski punya tantangan besar yang harus dihadapi, Novel Baswedan berharap Listyo berani melakukan reformasi di internal Polri.
“Semoga Komjen Listyo Sigit, calon tunggal Kapolri adalah pribadi yang berani dan antikorupsi. Sehingga Pak Sigit berani perbaiki Polri,” tutupnya.