Bawa Senjata dan 500 Amunisi, Seorang Pria Ditahan Petugas Keamanan Capitol

Senin, 18 Januari 2021 | 10:41 WIB
Bawa Senjata dan 500 Amunisi, Seorang Pria Ditahan Petugas Keamanan Capitol
Ilustrasi polisi dan mobilnya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria asal Virginia ditangkap di sebuah pos pemeriksaan Washington dekat Capitol dengan membawa surat izin pelantikan "tidak sah", senjata dan lebih dari 500 butir amunisi.

Menyadur NBC News, Minggu (17/1/2021) menurut keterangan Kepolisian Capitol, seorang pria yang diidentifikasi sebagai Wesley Allen Beeler, dihentikan di pos pemeriksaan dekat Taman Senat sekitar pukul 18.30 waktu setempat pada Jumat (15/1).

Penangkapan tersebut terjadi beberapa hari menjelang pelantikan Presiden terpilih Joe Biden pada tanggal 20 Januari 2020.

Pria 31 tahun tersebut mengungkapkan kepada Washington Post jika penahannya adalah sebuah kesalahan. Ia mengaku bahwa ia bekerja sebagai penjaga keamanan di pusat kota Washington, terlambat dan lupa bahwa senjatanya masih tertinggal di dalam mobilnya.

Baca Juga: Dukung Pemakzulan Trump, Politikus Partai Republik Ini Beli Baju Pelindung

Beeler mengatakan jika memiliki izin untuk membawanya di Virginia. Dia juga menyangkal kepada Post bahwa dia yang membawa ratusan semua amunisi itu.

Beeler, yang berasal dari Front Royal, Virginia, diduga memberikan "kredensial pelantikan yang tidak sah" kepada seorang petugas Kepolisian Capitol, kata pihak berwenang. Mereka tidak menjelaskan jenis dokumen apa yang dia tunjukkan yang menimbulkan kecurigaan.

Penangkapan itu terjadi setelah insiden kerusuhan di Capitol di mana para pendukung Presiden Donald Trump dan menyerbu gedung yang menewaskan lima orang.

Sebuah mobil pikap Ford F-150 milik Beeler terpasang stiker yang berhubungan dengan senjata, salah satunya bertuliskan, "Assault Life," dan yang lain bertuliskan, "Jika mereka datang untuk mengambil senjatamu, berikan pelurumu dulu," kata polisi.

Beeler diduga memiliki pistol Glock dan ditemukan hampir 550 butir amunisi, termasuk sebuah magasin dengan 16 butir peluru, kata pihak berwenang.

Baca Juga: Khawatir Bawa Penyakit, Merpati yang Tempuh Perjalanan 13.000 Km Dibunuh

Dia didakwa karena dicurigai membawa senjata tanpa izin, memiliki senjata api dan memiliki amunisi yang tidak terdaftar, menurut polisi.

Berita penangkapan Beeler datang ketika pengunjuk rasa yang ditemukan beberapa bersenjata, turun ke jalan di St. Paul, Minnesota dan Austin.

Pada hari Jumat, Departemen Keamanan Publik Texas mengumumkan penutupan gedung DPR negara bagian dan taman terdekat dari Sabtu hingga Rabu.

"Departemen Keamanan Publik Texas mengetahui protes bersenjata yang direncanakan di Texas State Capitol minggu ini dan ekstremis brutal yang mungkin berusaha untuk mengeksploitasi peristiwa yang dilindungi secara konstitusional untuk melakukan tindakan kriminal," kata direktur keselamatan publik Steven McCraw dalam sebuah pernyataan.

Negara-negara bagian di seluruh AS telah mengerahkan pasukan Garda Nasional untuk memadamkan potensi kekerasan terkait pelantikan Joe Biden.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI