Bantuan Dikawal Polisi Agar Sampai ke Tangan Pengungsi Majene dan Mamuju

Siswanto Suara.Com
Minggu, 17 Januari 2021 | 15:35 WIB
Bantuan Dikawal Polisi Agar Sampai ke Tangan Pengungsi Majene dan Mamuju
Warga korban gempa membangun tenda di lokasi pengungsian di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat 15 Januari 2021 [Foto dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Resor Majene, Provinsi Sulawesi Barat, mengawal bantuan gempa bumi untuk para pengungsi di wilayah Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju.

"Guna memastikan bantuan kemanusiaan pascagempa yang mengguncang daerah Majene dan Mamuju, tiba di lokasi tujuan dengan aman, maka akan diberikan pengawalan," kata Kepala Bagian Operasi Polres Majene AKP Ujang Saputra di Majene, Minggu (17/1/2021).

Polres Majene akan selalu memberikan pelayanan terbaiknya dengan mengawal setiap logistik bantuan yang akan disalurkan agar dapat diterima pengungsi secara merata.

"Penjarahan yang dilakukan oleh oknum, seperti ketika bencana di Kota Palu dan sekitarnya, akan dicegah agar tidak terjadi, setiap logistik bantuan yang akan melintas dapat dibagi secara merata sehingga pengungsi mendapat bantuan tersebut," katanya.

Baca Juga: Kondisi Terkini Pascagempa di Sulawesi Barat

Ia menyampaikan terdapat warga yang belum tersentuh bantuan, akibat banyaknya titik pengungsian gempa yang didirikan warga.

"Bantuan hanya mengarah ke titik yang ditentukan pemerintah sementara banyak titik pengungsi akibat gempa ini," katanya.

Ia meminta anggota untuk mendata secara akurat korban maupun rumah warga yang roboh dan kerusakan lainnya sehingga bantuan dapat dimaksimalkan dan terarah.

Korban gempa Mamuju dan Majene terus bertambah menjadi 51 orang akibat tertimpa reruntuhan bangunan sementara di Kabupaten Majene terdapat delapan orang.

Korban luka berat dan menjalani rawat inap sebanyak 189 orang sementara luka ringan dan rawat jalan 637 orang.

Baca Juga: Info Warga Harus Kosongkan Mamuju Tidak Benar!

Sementara masyarakat pengungsi mencapai 15.000 orang di sejumlah titik daerah kabupaten Mamuju dan Majene.

Gempa Mamuju telah mengakibatkan kantor Gubernur Sulbar roboh dan rata dengan tanah selain itu bangunan rumah sakit berlantai lima di kota Mamuju, pusat perbelanjaan dan pusat pelayanan publik lainnya juga roboh beserta ratusan pemukiman warga rusak total. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI