Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah isu yang beredar bahwa pihaknya menginstruksikan warga untuk keluar dari wilayah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Isu yang beredar, BMKG disebut menginstruksikan warga keluar dari Mamuju lantaran adanya potensi gempa yang melebihi dari gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah 2018 silam.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan bahwa isu tersebut tidak benar. Bahkan, dia mengungkapkan bahwa dirinya kekinian pun sedang berada di wilayah Mamuju.
"Enggak benar, (tapi yang benar itu) keluar dari rumah mencari tempat yang aman, di tempat yang lapang yang datar. Bukan keluar dari Mamuju, aku aja di Mamuju," kata Dwikorita saat dihubungi Suara.com, Minggu (17/1/2021).
Baca Juga: Takut Dijarah Lagi, Truk-truk Logistik Korban Gempa Sulbar Dikawal Polisi
Menurut Dwikorita, kekinian masyarakat atau warga telah mengambil langkah yang benar. Mereka telah keluar dari rumahnya dan mendirikan tenda di lokasi yang jauh dari bangunan.
"Tendanya di tempat yang datar jauh dari bangunan itu sudah benar. Jadi bukan keluar dari Mamuju," ujarnya.
Sebelumnya beredar isu bahwa Kapala BMKG Dwikorita menyebut adanya potensi gempa susulan yang lebih besar di Mamuju. Hal itu katanya, disampaikan oleh Dwikorita saat rapat koordinasi bersama Gubernur Sulawesi Barat, Kepala BNPB, dan pihak terkait.
Isu yang beredar, Dwikorita menyebut adanya potensi gempa dan tsunami berkekuatan lebih dari 7 skala richter (SR). Sehingga, masyarakat diimbau untuk meninggalkan wilayah Mamuju.
"Mohon diluruskan, tidak begitu (keluar dari Mamuju). Tadi malam (saat rapat koordinasi saya) nggak ngomong begitu. Banyak saksinya," pungkas Dwikorita.
Baca Juga: Harga Bensin Eceran Mendadak Naik Berlipat, Korban Gempa Mamuju Menjerit