Menurut data Kementerian Kesehatan, Turki memiliki 1,1 juta tenaga kesehatan yang akan divaksinasi dalam sebulan.
Setiap orang akan mendapatkan dua dosis vaksin yang diberikan dalam jarak 28 hari. Mereka yang sembuh dari Covid-19 tidak akan divaksinasi dalam empat hingga enam bulan setelah mereka sembuh.
Sebelumnya pada Rabu, badan obat dan peralatan medis resmi Turki menyetujui vaksin CoronaVac untuk penggunaan darurat melawan virus corona.
Batch pertama dari 3 juta dosis vaksin COVID-19 yang dipesan dari SinoVac Biotech China tiba di Turki pada 30 Desember.

Presiden Turki menjadi pemimpin negara kedua yang mendapatkan vaksin virus corona yang dibuat oleh perusahaan asal China, setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (13/1/2021). Jokowi menjadi orang yang pertama yang disuntik vaksin Covid-19.
Jokowi telah melalui empat tahap yaitu klarifikasi data, cek tensi dan klarifikasi sedikit hal kesehatan, penyuntikan oleh dokter kepresidenan dan pemberian kartu tanda suntik pertama telah dilakukan.
Keputusan Jokowi tersebut langsung menarik perhatian dunia, sejumlah media asing ikut menyoroti dan menjadi headline seperti Channel News Asia.
Dalam beritanya yang diunggah Rabu (13/01), media asal Singapura ini menulis Presiden Jokowi meresmikan vaksinasi massal di Indonesia dengan suntikan Sinovac.
Baca Juga: Ikut Langkah Jokowi, Presiden Erdogan Juga Disuntik Vaksin Sinovac
"Presiden Jokowi mendapat suntikan Sinovac untuk secara resmi meluncurkan program vaksinasi COVID-19 di Indonesia." sebut CNA.