Suara.com - Sepekan sebelum mengakhiri masa jabatan, Donald Trump dikabarkan semakin tersudut dan sering marah-marah. Terbaru, CNN melaporkan Trump ngambek dan tak mau mendengar nama Richard Nixon lagi.
Dalam laporannya pada hari Jumat (15/01), CNN menyebut penasihat Trump membahas pilihan untuk mundur dalam percakapan yang santai dan menyamakan situasi ini dengan Presiden Richard Nixon.
Donald Trump menolak mentah-mentah gagasan itu dan ia langsung menegaskan pada penasihatnya untuk tak menyebut nama Richard Nixon lagi di hadapannya.
Richard Nixon adalah Presiden AS terakhir yang mundur dari jabatannya dan Trump jelas tak mau mengikuti gaya seperti itu dalam detik terakhir masa jabatannya.
Baca Juga: Sah! DPR AS Setujui Pemakzulan Donald Trump Seminggu Sebelum Lengser
Ia memberi tahu orang terdekatnya bahwa Mike Pence tak bisa diandalkan dalam memberi pengampunan seperti yang dilakukan wakil presiden Gerald Ford saat mengampuni Richard Nixon.
Sebaliknya, Trump ingin merasakan kemegahan terakhir sebagai presiden dan meminta pelepasan besar-besaran pada Hari Pelantikan minggu depan, sebelum penerbangan presiden terakhir ke Palm Beach.
Pilihan mengundurkan diri ini datang setelah Donald Trump kembali dimakzulkan karena menghasut pendukungnya untuk melakukan kerusuhan di gedung Capitol pekan lalu.
Alih-alih mundur seperti Nixon dalam kasus Watergate, Donald Trump justru mempertimbangkan untuk memberi pengampunan pada dirinya sendiri.
Ajudannya telah meminta Trump untuk menyampaikan semacam pidato perpisahan, baik secara langsung maupun melalui rekaman untuk menandai pencapaiannya di kantor. Namun sepertinya dia tidak tertarik.
Baca Juga: Ada Opsi Pemakzulan, Akankah Donald Trump Dilengserkan?